DECEMBER 9, 2022
Internasional

PM Jepang Shigeru Ishiba: Lebih Banyak Bom Dijatuhkan di Gaza daripada Tokyo di Perang Dunia II

image
PM Jepang Shigeru Ishiba (Foto: RRI.co.id)

ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyatakan penyesalannya atas penyerbuan Israel di Jalur Gaza, dan menyebut kejadian itu "sangat menyayat hati," menurut laporan media setempat.

“Adalah sangat menyedihkan bahwa bom yang dijatuhkan di Gaza jauh lebih banyak dibandingkan bom yang dijatuhkan di Tokyo selama serangan udara besar-besaran AS pada Perang Dunia II,” kata Shigeru Ishiba seperti dikutip NHK News.

Pernyataan Shigeru Ishiba disampaikan pada Kamis, 28 November 2024, setelah menerima informasi dari Seita Akihiro, direktur kesehatan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Baca Juga: Perdana Menteri Baru Jepang dan Pemimpin Partai Demokrat Liberal, Shigeru Ishiba Berjanji Akhiri Deflasi

Menurut pejabat di Gaza, tentara Israel telah menjatuhkan 18.000 ton bom di Jalur Gaza sejak Oktober lalu, atau sekitar 1,5 kali kekuatan ledakan bom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, selama Perang Dunia II.

Selama Perang Dunia II, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, yang menewaskan 140.000 orang.

Tiga hari kemudian, bom lain menghantam Nagasaki, menewaskan 70.000 orang. Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945, sekaligus mengakhiri Perang Dunia II.

Baca Juga: Partai Demokrat Liberal yang Berkuasa di Jepang Kehilangan Mayoritasnya, Pukulan Bagi PM Shigeru Ishiba

Namun, Ishiba menegaskan bahwa Tokyo "harus terus memberikan bantuan" kepada UNRWA meskipun Israel melarang badan PBB tersebut beroperasi di wilayahnya.

Seraya menekankan pentingnya melanjutkan aktivitas UNRWA, Ishiba mengatakan bahwa ia "akan terus menyampaikan posisi Jepang terkait isu ini."

Seita, yang berasal dari Jepang, mengatakan kepada Ishiba bahwa “bantuan kemanusiaan Jepang diterima dengan baik di seluruh dunia,” menurut NHK News.

Baca Juga: Shigeru Ishiba Pertahankan Posisi sebagai PM Jepang Usai Parlemen Voting Ulang

Israel melancarkan perang yang disebut genosida terhadap Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok perjuangan Palestina, Hamas pada Oktober tahun lalu.

Halaman:

Berita Terkait