DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Punya 30.000 Jenis Tanaman Berkhasiat, Indonesia Berpotensi Jadi Pemasok Utama Bahan Baku Kosmetik Dunia

image
Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yanita. (ANTARA/HO-Kemenperin)

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, Indonesia berpotensi menjadi negara pemasok utama bahan baku kosmetik dunia, mengingat saat ini tercatat 30.000 jenis tanaman berkhasiat yang bisa diolah menjadi produk kecantikan.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta, Selasa, 5 November 2024 menyatakan, potensi tersebut turut dikukuhkan melalui pertumbuhan industri kosmetik nasional yang semakin menjanjikan.

Pihaknya mencatat, jumlah seluruh pelaku usaha industri kosmetik meningkat 43,11 persen dalam tiga tahun terakhir, dari 726 pelaku usaha pada 2020 menjadi 1,039 pelaku usaha pada 2023.

Baca Juga: James Chambers: Komunitas Muslim Amerika Serikat Kini Dukung Penggunaan Produk Kosmetik Bersertifikasi Halal

"Kami bertekad untuk semakin memacu pertumbuhan industri kosmetik sekaligus juga meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industrinya,” kata dia.

Ia mengemukakan industri kosmetik yang termasuk dalam kelompok Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 20 kimia, berada dalam fase ekspansi selama 21 bulan beruntun.

Berdasarkan capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI), kinerja industri ini juga memiliki andil besar terhadap performa IKI pada Oktober 2024 yang berada di fase ekspansi dengan angka 52,75 poin.

Baca Juga: Tasya Farasya Dukung Kampanye Penggunaan Produk Kosmetik yang Berizin Edar dari BPOM

"Pencapaian tersebut menandakan juga bahwa pandangan pelaku industri terhadap kondisi iklim usaha Indonesia selama enam bulan ke depan tercatat masih optimis,” ujarnya.

Dengan memanfaatkan potensi yang ada, kata dia, Indonesia bisa memperoleh banyak keuntungan dari penjualan di sektor tersebut, karena pendapatan dari industri kosmetik natural secara global diperkirakan tumbuh dengan rata-rata 6,85 persen hingga tahun 2028.

Pendapatan nasional dari industri kosmetik natural diperkirakan tumbuh dengan rata-rata 5,9 persen pada periode yang sama.

Baca Juga: Kisah Selly Septiani Dewi, Diaspora Indonesia Pertama Pencipta Kosmetik Halal di Jepang

Selain itu, ia mengatakan, peluang lain yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha kecantikan adalah pada kosmetik halal, mengingat Indonesia merupakan negara mayoritas penduduk Muslim, sehingga para pelaku industri bisa mendayagunakan pasar domestik yang menjanjikan.

Data Indonesia Halal Economic Report 2021/2022 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan konsumen halal terbesar kedua dengan nilai pasar 4,19 miliar dolar AS pada 2022.***

Berita Terkait