Pada Akhirnya China Akan Dipaksa untuk Berperang dengan AS
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 12 September 2022 08:15 WIB
Satelit BeiDou memiliki penargetan dan panduan senjata dalam jaringan ini lebih akurat. Keakuratan jarak BeiDou mencapai hingga 10 cm, dibandingkan dengan jarak 30 cm dari satelit GPS milik AS.
Ini menandakan satelit BeiDou lebih canggih dari GPS-nya AS, sehingga mampu memantau gerak gerik kapal induk AS di Samudera Pasifik.
Dan sejak BeiDou yang diluncurkan di tahun 2020, kapal induk tercanggih AS pun sulit untuk bisa masuk ke Laut China Selatan, karena BeiDou sanggup mengacak signal GPS yang akan membuat kapal induk kehilangan arah.
Baca Juga: Hacker Bjorka Tantang Pemerintah Matikan Akun Medsos Miliknya: Ini Tidak akan Berhenti
Diluar dugaan AS dan masyarakat dunia, China pada 2021 mengumumkan penemuan intercontinental ballistic missile atau rudal-balistik antar benua, yakni Dong Feng DF-41D.
Dengan slogan: Dong Feng Express, misi pasti tercapai. Rudal antar benua DF-41D, 25 kali kecepatan suara, 85 km/detik membawa 10 hulu ledak hidrogen dengan jangkauan 14.000 km. Membuat lawan sangat sulit untuk mencegatnya.
Jarak Beijing-Washington 12.000 km, hanya dibutuhkan 23 menit untuk sampai pada target. Jarak Beijing-London 7.000 km, hanya dibutuhkan 17 menit untuk menuju target.
Dan juga penemuan laser dead light teknologi unik dimiliki China, yang dapat menghancurkan semua satelit milik AS.
Baca Juga: Suporter PSM Makassar Tertembus Panah di Dada usai Nonton Timnya Bermain
Senjata laser adalah senjata canggih untuk peperangan, kebanyakan orang hanya melihatnya di film fiksi ilmiah.