Poltracking Asuhan Hanta Yuda Diberi Sanksi Dewan Etik Persepi: Dipicu Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024 yang Berbeda
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 05 November 2024 05:44 WIB
Dewan Etik lalu membandingkan kedua data tersebut dan ditemukan banyak perbedaan antara data awal yang diterima sebelum pemeriksaan dan data terakhir yang diterima pada 3 November.
Dua dataset yang berbeda ini membuat Dewan Etik tidak memiliki cukup bukti untuk memutuskan bahwa hasil survei Poltracking Indonesia telah memenuhi standar survei atau belum.
"Dalam pemeriksaan, Poltracking Indonesia juga tidak berhasil menjelaskan ketidaksesuaian antara jumlah sampel valid sebesar 1.652 data sampel yang ditunjukkan saat pemeriksaan dengan 2.000 data sampel seperti yang telah dirilis ke publik. Tidak adanya penjelasan yang memadai membuat Dewan Etik tidak bisa menilai kesahihan data," tulis Persepi.
Baca Juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 60,1 Persen di Jawa Timur
Hasil survei LSI yang diumumkan Rabu 23 Oktober 2024 memotret elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno tertinggi di Pilkada Jakarta 2024.
Pramono-Rano meraih elektabilitas 41,6 persen. Disusul Ridwan Kamil-Suswono di posisi kedua dengan 37,4 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 6,6 persen.
Survei dilaksanakan 10-17 Oktober 2024 atau setelah debat perdana.
Sampel surveinya 1.200 orang diambil memakai metode multistage dengan tingkat margin of error +- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, menggunakan asumsi simple random sampling.
Sehari setelahnya, Poltracking Indonesia merilis hasil survei yang menyebut Ridwan Kamil-Suswono memiliki elektabilitas mencapai 51,6 persen.
Pramono Anung-Rano Karno mmeiliki elektabilitas 36,4 persen. Lalu Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 3,9 persen.
Baca Juga: Pilkada NTB, Survei Poltracking: Elektabilitas Sitti Rohmi Djalilah Ungguli Zulkieflimansyah
Survei Poltracking dikerjakan 10-16 Oktober 2024 terhadap 2.000 responden warga DKI yang memiliki hak pilih berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.