DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Poltracking Asuhan Hanta Yuda Diberi Sanksi Dewan Etik Persepi: Dipicu Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024 yang Berbeda

image
Founder sekaligus Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda. (poltracking.com)

Sedangkan kepada LSI tidak diminta keterangan ulang karena keterangannya dan bahan-bahan yang telah dikirimkan ke Dewan Etik sudah memenuhi standar penyelidikan survei, demkian keterangan Persepi.

Kemudian dari hasil pemeriksaan secara tatap muka dan dari jawaban tertulis ditemukan bahwa LSI telah menjalankan pekerjaan sesuai stadar survei opini publik. Pemeriksaan metode dan implementasinya dapat dianalisis dengan baik.

Dewan Etik tidak bisa menilai apakah pelaksanaan survei Pilkada Jakarta oleh Poltracking Indonesia pada 10-16 Oktober 2024 dilaksanakan sesuai standar survei opini publik.

Baca Juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 60,1 Persen di Jawa Timur

"Terutama karena tidak ada kepastian data mana yang harus dijadikan dasar penilaian dari dua dataset berbeda yang telah dikirimkan Poltracking Indonesia," tulis Persepi.

Dewan Etik juga tidak bisa memverifikasi kesahihan implementasi metodologi survei opini publik Poltracking Indonesia karena ada perbedaan dari dua dataset (raw data) yang telah dikirimkan.

Meurut Persepi, dalam pemeriksaan pertama 29 Oktober 2024, Poltracking Indonesia tidak bisa menunjukkan data asli 2.000 sampel seperti yang disampaikan dalam laporan survei yang telah dirilis ke publik untuk bisa diaudit kebenarannya oleh Dewan Etik.

Baca Juga: Survei Poltracking: Prabowo-Gibran Berpeluang Menang Satu Putaran Saja di Pilpres, Raih Dukungan 50,9 Persen

Poltracking menyampaikan bahwa data asli sudah dihapus dari server karena keterbatasan penyimpanan data (storage) yang disewa dari vendor.

Kemudian ketika menyampaikan keterangan tertulis 31 Oktober, Poltracking Indonesia juga tidak melampirkan raw data asli 2.000 sample seperti yang diminta Dewan Etik dalam pemeriksaan pertama.

Dalam pemeriksaan kedua pada 2 November 2024, Dewan Etik kembali menanyakan tentang dataset asli yang digunakan dalam rilis survei, namun Poltracking Indonesia juga belum bisa menjelaskan dan menunjukkan data asli raw data 2.000 sample karena beralasan data tersebut telah dihapus dari server.

Baca Juga: Pilkada NTB, Survei Poltracking: Elektabilitas Sitti Rohmi Djalilah Ungguli Zulkieflimansyah

"Pada 3 November 2024 sekira pukul 10.50 WIB, Dewan Etik menerima raw data yang menurut Poltracking Indonesia telah berhasil dipulihkan dari server dengan bantuan tim IT dan mitra vendor," tulis Persepi.

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: cnnindonesia.com

Berita Terkait