DECEMBER 9, 2022
Hiburan

KBRI Beijing Promosikan Keunggulan Lokasi Syuting Film di Indonesia Kepada Sineas China

image
Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Beijing Dewi Avilia berbicara dalam simposium di rangkaian "Indonesia Movie Weekend Festival" di Beijing pada Jumat, 1 November 2024 (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Selanjutnya film thriller Hollywood berjudul Blackhat, yang dibintangi oleh Chris Hemsworth juga mengambil lokasi di jalanan Jakarta yang ramai pada 2015. Sementara film King Kong pada 2005 yang memenangkan Oscar dan sukses secara komersial yaitu memperoleh pendapatan kotor 556,9 juta dolar AS direkam di Pulau Mursala yang eksotis di Sumatra Utara.

Masih ada serial China "Diva Hit the Road" yang diproduksi oleh Hunan TV. Serial itu menyoroti keindahan Yogyakarta, Bali, dan Bromo yang bahkan ditayangkan dalam layanan hiburan dalam pesawat Air China.

Sementara Kepala B2B Marketing dan Komunikasi Produksi Film Negara (PFN) Ihsan Chardiansyah dalam acara yang sama mengatakan sineas Indonesia juga punya sejarah bekerja sama dengan rumah produksi luar negeri misalnya film The Raid adalah kerja sama dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Film Drama Misteri “Koma, Berhenti Sebelum Mati” Suguhkan Keindahan Alam Gunung Dempo, Sumatra Selatan

Pemerintah Indonesia, kata Ihsan, mendukung pertumbuhan industri film setidaknya lewat tiga lembaga yaitu Indonesia Film and Content Academy (IFCA), Indonesia Film Facilitation (IFFa) dan Indonesia Film Financing (IFF).

"Melalui acara ini saya berharap kita bisa saling terkoneksi dan kemudian berkolaborasi, tidak harus langsung mencari profit namun setidaknya bisa terhubung lebih dulu," kata Ihsan.

Apalagi saat ini, ungkap Ihsan, PFN juga sudah mengadopsi teknologi "Immersive Extende Reality Technology" (ImXR) dan memulai bioskop rakyat (community cinema) untuk menjangkau lebih banyak audiens.

Baca Juga: Jakarta Film Week 2024 Resmi Dibuka dengan Film "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal"

Sedangkan salah satu pegiat film Indonesia yang juga COO Adhya Pictures, Shierly Kosasih dalam acara tersebut mengatakan, pada 2024 jumlah tiket yang terjual di bioskop Indonesia adalah 70.151.172 tiket untuk sekitar 150 judul film dari sekitar 300 film yang diproduksi.

"Kami menilai tren peningkatan jumlah penonton film ini akan terus berlanjut, namun memang genre horor baik horor komedi maupun horor adaptasi dari film luar masih menjadi yang paling dinikmati. Sekitar 40 persen film di Indonesia adalah film horor," kata Shierly.

Namun, film dengan genre drama juga makin diminati sehingga pihaknya terbuka untuk bekerja sama baik untuk investasi, produksi film bersama, adaptasi film, distribusi, pengelolaan lokasi syuting maupun servis produksi lainnya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Air Mata Jurnalis Perang, Inspirasi dari Film Lee

Sementara CEO Nanyang Bridge Media Gandhi Priambodho yaitu perusahaan yang berpengalaman dalam menghubungkan sineas China dan Indonesia mengungkapkan awalnya masyarakat China hanya tahu Bali, namun dengan berjalannya waktu semakin banyak lokasi lain di Indonesia menjadi tujuan syuting sineas China.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait