DECEMBER 9, 2022
Internasional

UNICEF Ingatkan Dampak Mematikan ke Anak-anak Gaza Usai Pelarangan UNRWA oleh Israel

image
Anak-anak Palestina di Gaza (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - UNICEF mengecam keputusan Israel untuk melarang aktivitas Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA di wilayah Palestina yang diduduki, dan memperingatkan dampak "mematikan" terhadap anak-anak Palestina.

"Dengan anak-anak Gaza yang sudah menghadapi salah satu krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah, jika larangan terhadap UNRWA ini diterapkan sepenuhnya, dampaknya akan mematikan," menurut pernyataan UNICEF, Dana Anak-anak PBB tersebut.

"UNRWA adalah badan utama PBB yang menyediakan layanan penting dan perlindungan bagi warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan merupakan tulang punggung respons kemanusiaan di Gaza," lanjut pernyataan UNICEF itu.

Baca Juga: Kepala UNRWA Philippe Lazzarini: Setelah Setahun perang, Gaza "Terjun Bebas ke Dalam Barbarisme"

Menekankan bahwa "tidak ada alternatif" untuk badan ini, UNICEF menyatakan bahwa "UNRWA sangat diperlukan dalam memberikan bantuan mendesak yang menyelamatkan nyawa bagi 2,2 juta orang yang sangat membutuhkan bantuan di Gaza."

UNICEF juga menyoroti jangkauan luas layanan UNRWA, yang beroperasi dengan lebih dari 18.000 pegawai di Gaza dan Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur, serta menyatakan bahwa "tidak ada badan PBB lain yang dapat mengambil alih tanggung jawab ini."

Parlemen Israel, Knesset, telah mengesahkan undang-undang yang melarang UNRWA beroperasi, yang nantinya akan berdampak pada kerja badan tersebut di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. Legislasi ini akan berlaku dalam 90 hari.

Baca Juga: Uni Eropa Desak Israel Pertimbangkan Lagi Larangan terhadap UNRWA

Komisioner Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyebut larangan ini sebagai "langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berbahaya," serta melanggar Piagam PBB.

Israel menuduh beberapa pegawai UNRWA terlibat dalam serangan pada 7 Oktober 2023 oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dengan mengeklaim bahwa program pendidikan badan ini "mendorong terorisme dan kebencian."

UNRWA, yang berkantor pusat di kawasan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa mereka bersikap netral serta fokus mendukung para pengungsi.

Baca Juga: Kepala UNRWA Philippe Lazzarini: Operasi Berhenti Jika Majelis Umum PBB Tak Turun Tangan

Didirikan berdasarkan resolusi Majelis Umum PBB tahun 1949, UNRWA menyediakan bantuan dan perlindungan bagi pengungsi Palestina di Yordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat, dan Gaza.

Pasukan Israel terus melancarkan serangan dahsyat di Gaza sejak serangan Hamas, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 43.160 orang telah tewas, kebanyakan perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 101.500 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Rezim Zionis Makin Brutal, Kantor UNRWA di Tepi Barat Diratakan Buldoser Israel

Serangan tersebut menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang berkelanjutan, yang telah menyebabkan kelangkaan pangan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang brutalnya di Gaza.***

Berita Terkait