DECEMBER 9, 2022
Internasional

Jubir UNICEF James Elder: Dari Hari ke Hari Kondisi Anak-anak di Gaza Semakin Memburuk Akibat Aksi Israel

image
Kondisi anak-anak di Gaza semakin mengenaskan dari hari ke hari, dengan pasokan makanan, air, dan obat-obatan semakin minim dan diperburuk serangan Israel serta pembatasan ketat bantuan kemanusiaan, kata juru bicara UNICEF pada Selasa, 15 Oktober 2024. /ANTARA/Anadolu/py

ORBITINDONESIA.COM - Kondisi anak-anak di Gaza semakin menggenaskan dari hari ke hari, dengan pasokan makanan, air, dan obat-obatan semakin minim dan diperburuk serangan Israel serta pembatasan ketat bantuan kemanusiaan, kata juru bicara UNICEF James Elder pada Selasa, 15 Oktober 2024.

James Elder mengatakan dalam konferensi pers di PBB Jenewa bahwa banyak anak-anak di Gaza telah beberapa kali mengungsi sejak perang berlangsung lebih dari setahun yang lalu.

"Setiap hari, kekurangannya semakin parah," ujar James Elder, menyoroti bahwa 85 persen dari Jalur Gaza berada di bawah perintah evakuasi dan dalam kondisi yang tak layak huni.

Baca Juga: UNICEF Kecam Serangan Udara Israel yang Tewaskan Bayi Kembar Palestina dan Ibu Mereka di Gaza

Dia juga menyoroti penurunan tajam dalam pengiriman bantuan kemanusiaan, terutama di bulan Agustus, yang mencatat jumlah bantuan terendah yang masuk ke Gaza sejak konflik dimulai.

Selain itu, baru-baru ini, tidak ada truk komersial yang diizinkan memasuki Gaza, sehingga memperparah situasi yang sudah ada.

Elder memperingatkan, jika pembatasan terhadap bantuan tidak segera dicabut dan serangan tidak dihentikan, situasi anak-anak yang sudah parah ini hanya akan semakin memburuk.

Baca Juga: Inggris dan Kuwait Sumbang UNICEF Rp92,5 Miliar untuk Bantuan Kemanusiaan di Gaza dan Yaman

"Setiap harinya, kondisi bagi anak-anak semakin buruk dari hari sebelumnya, dan ini akan terus berlanjut selama serangan berlangsung dan pembatasan bantuan kemanusiaan terus diperketat," tambahnya.

"Sulit dibayangkan, tetapi besok akan lebih buruk bagi anak-anak daripada hari ini."

Save the Children International juga menggambarkan Wilayah Pendudukan Palestina (OPT) sebagai "tempat paling mematikan di dunia bagi anak-anak saat ini."

Baca Juga: Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell Terpukul, Banyak Anak Terbunuh dalam Serangan Israel di Lebanon

"Setidaknya 3.100 anak-anak di bawah usia 5 tahun telah tewas di Gaza, dan ribuan lainnya berisiko mengalami malnutrisi berat seiring dengan ancaman kelaparan yang semakin nyata," katanya pada Selasa melalui X.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Sejak serbuan itu, lebih dari 42.300 orang telah tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 98.600 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell: Kehidupan Anak Palestina dan Lebanon Hancur Tak Terbayangkan

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk di Jalur Gaza menjadi pengungsi, di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk menghentikan perang.

Israel juga menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.***

Sumber: Antara

Berita Terkait