DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pelapor Khusus PBB Tlaleng Mofokeng Serukan Pemimpin Dunia Mobilisasi Kekuatan untuk Akhiri Genosida di Gaza

image
Kondisi parah di Gaza. Pelapor Khusus PBB untuk kesehatan, Tlaleng Mofokeng, pada Jumat, 25 Oktober 2024 mendesak para pemimpin dunia untuk menggunakan pengaruh mereka guna menghentikan genosida di Gaza. /ANTARA/Anadolu/py

ORBITINDONESIA.COM - Pelapor Khusus PBB untuk kesehatan, Tlaleng Mofokeng, pada Jumat, 25 Oktober 2024 mendesak para pemimpin dunia untuk menggunakan pengaruh mereka guna menghentikan genosida di Gaza.

"Kami hanya butuh semua pemimpin dunia untuk mengerahkan kekuatan ekonomi, politik, dan diplomatik yang mereka miliki agar genosida ini segera berakhir," kata Mofokeng kepada wartawan dalam konferensi pers di New York.

Mofokeng menekankan bahwa hak atas kesehatan telah menjadi "tak tertahankan" di tengah kekerasan tanpa henti oleh Israel.

Baca Juga: Jeremy R. Hammond: AS Mau Cuci Tangan dari Dukungannya Terhadap Genosida oleh Israel di Gaza

Dia menjelaskan bahwa tenaga kesehatan kini "kelelahan, dilecehkan, terbunuh, dan dihalangi untuk melaksanakan tugas mereka sebagai penanggap pertama."

Mofokeng menggambarkan kondisi mengerikan di wilayah Palestina yang diduduki, di mana para profesional kesehatan harus bekerja.

Banyak di antara mereka yang terpaksa melakukan operasi tanpa anestesi atau obat-obatan penting.

Baca Juga: Deklarasi Bersama BRICS Tegaskan Perlunya Gencatan Senjata di Gaza

“Kita semua menjadi saksi serangan terhadap praktik kedokteran itu sendiri,” katanya, sekaligus memperkenalkan istilah baru, "medisida", untuk menggambarkan serangan sistematis yang luas oleh Israel terhadap tenaga kesehatan dan fasilitas medis.

Ia menyatakan bahwa "genosida ini menunjukkan betapa luar biasanya kerja dokter, tenaga kesehatan, dan pekerja perawatan lainnya dalam membela hak asasi manusia," dan memuji mereka sebagai "para pengambil sumpah yang menolak meninggalkan pasien dan tetap merawat mereka, meski menyadari risiko terhadap diri mereka sendiri."

Dalam komunikasi berkelanjutan dengan pejabat Israel, Mofokeng menyampaikan bahwa ia sedang berkoordinasi dengan para pakar PBB lainnya untuk menuntut akuntabilitas, penyelidikan, dan gencatan senjata segera.

Baca Juga: Hamas: Penjajah Israel Lakukan Genosida Brutal di Rumah-rumah Sakit Jalur Gaza

"Kita telah membuka tingkatan baru yang tidak dapat kita batalkan," katanya memperingatkan, dengan menekankan pentingnya menghentikan impunitas.

Israel terus melancarkan serangan dahsyat di Gaza sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada bulan Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 42.800 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas, dan lebih dari 100.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Kemenkes Gaza Desak Komunitas Internasional Selamatkan RS Kamal Adwan yang Diambil Alih Israel

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan parah akan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.***

Berita Terkait