Meutya Hafid Terpilih Jadi Menteri Komunikasi dan Digital di Pemerintahan Presiden Prabowo
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 21 Oktober 2024 00:03 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Politisi Partai Golkar Meutya Hafid terpilih menjadi Menteri Komunikasi dan Digital dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Meutya Viada Hafid, B.Eng., M.I.P Menteri Komunikasi dan Digital," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.
Berdasarkan pengumuman Prabowo tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika berubah nomenklatur menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.
Baca Juga: Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid: Data Pertahanan Tidak Bisa Dibuka Sembarangan
Meutya menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika yang sebelumnya dijabat oleh Budi Arie Setiadi. Budi Arie sendiri kini menempati posisi sebagai Menteri Koperasi.
Kabar Meutya akan menjabat sebagai menteri di pemerintahan baru sudah santer terdengar. Budi Arie juga mengonfirmasi bahwa Meutya akan menjadi penerusnya.
Meutya pun menjadi salah satu orang yang memenuhi panggilan Presiden Prabowo ke kediamannya di bilangan Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Pemanggilan tersebut mengisyaratkan bahwa ia masuk dalam jajaran calon menteri untuk kabinet Prabowo-Gibran.
Namun, setelah pertemuannya dengan Prabowo tersebut, Meutya masih enggan mengungkapkan permintaan Prabowo terkait keterlibatannya dalam pemerintahan.
Meutya Hafid, lahir pada 3 Mei 1978, ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 dan berasal dari daerah pemilihan Sumatra Utara I. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, ini kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 di dapil yang sama.
Hal tersebut, merupakan ketiga kalinya Meutya terpilih menjadi anggota DPR, setelah pertama kali menjabat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal pada 2010.
Baca Juga: PM Belanda Dick Schoof Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden Prabowo
Meutya memiliki pengalaman panjang sebagai seorang jurnalis televisi, dan namanya mulai dikenal publik setelah insiden penyanderaan di Irak pada tahun 2005 bersama seorang kamerawan Metro TV.