DECEMBER 9, 2022
Internasional

Warga Amerika Merasa Frustrasi, Desak Pemerintahan Joe Biden Hentikan Agresi Israel di Jalur Gaza

image
Anak Palestina korban agresi Israel di Jalur Gaza (Foto: Medical Aod)

Schneider berharap pemerintahan Joe Biden dapat "berbuat lebih banyak" untuk mencapai kesepakatan di Gaza, meskipun ia menyadari bahwa masalah ini sangat "rumit" dan tidak akan mudah diselesaikan.

Ketika ditanya tentang pasokan senjata AS yang masih berlanjut ke Israel, ia mengatakan: "Saya tidak menyukainya, dan saya berharap hal itu berubah."

'Hati saya hancur untuk warga Gaza'

Baca Juga: Platform Media Sosial Dituduh Menyensor Konten Gaza dan Palestina dan Membatasi Penyebarannya

Seorang warga Amerika lainnya juga menyatakan keprihatinan atas penjualan senjata AS kepada Israel.

"Sebagai pembayar pajak, saya sangat kecewa dengan apa yang terjadi. Sebagian dari uang kita digunakan untuk menyebabkan korban jiwa dalam perang ini … mereka memasok senjata, bukan energi positif," kata Mit Dossa (55), kepada Anadolu.

Mengecam apa yang terjadi di Gaza, Dossa berkata: "Ini sangat disayangkan. Ini sangat menghancurkan."

Baca Juga: Sekelompok 99 Relawan Dokter Amerika di Gaza Bilang Tidak Melihat Aktivitas Kelompok Militan di Rumah Sakit

Dia menambahkan bahwa pemerintahan Biden "tidak cukup berusaha" untuk mendorong terjadinya gencatan senjata.

Jasia Smith, 24 tahun, mengatakan kepada Anadolu bahwa apa yang telah terjadi di Gaza selama setahun terakhir adalah "mengerikan."

"Saya pikir nyawa yang tak bersalah tidak boleh diambil, terutama dalam jumlah yang begitu banyak. Banyak sekali anak-anak yang tidak bersalah telah menjadi korban dan seharusnya tidak dibunuh. Jadi, ini sangat mengerikan," katanya.

Baca Juga: Kementerian Agama: Hampir 80 Persen Masjid di Jalur Gaza Hancur Akibat Serangan Israel

Mengkritik AS dan negara-negara Barat karena "tidak berbuat cukup" untuk membantu warga sipil, Smith berkata: "Sebagai salah satu kekuatan dunia, saya pikir adalah kewajiban kita untuk memastikan bahwa tidak ada nyawa yang tak bersalah diambil."

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait