Warga Amerika Merasa Frustrasi, Desak Pemerintahan Joe Biden Hentikan Agresi Israel di Jalur Gaza
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 08 Oktober 2024 03:15 WIB
Grace Klonoski (63), mengatakan hatinya hancur untuk warga yang telah menderita sejak 7 Oktober. "Saya hanya berpikir bahwa di zaman sekarang ini, sungguh mengerikan bahwa masih ada penderitaan seperti ini di dunia, dan hal ini benar-benar menghancurkan hati saya," katanya.
Mengungkapkan keterkejutannya bahwa masih belum ada gencatan senjata, Klonoski berkata: "Ini tidak bisa diterima."
Linda Gerald (52), mengatakan bahwa situasi ini adalah sebuah "tragedi." "Saya pikir peristiwa ini adalah sesuatu yang sangat menghancurkan," ujarnya kepada Anadolu.
Baca Juga: Platform Media Sosial Dituduh Menyensor Konten Gaza dan Palestina dan Membatasi Penyebarannya
Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel tetap melanjutkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu.
Selama setahun sejak itu, hampir 42.000 orang tewas, kebanyakan adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 97.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel ini telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi, memperparah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan akibat blokade yang terus berlanjut.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Meskipun organisasi internasional, termasuk PBB, serta negara-negara di kawasan tersebut mendesak gencatan senjata di Gaza, konflik ini telah memicu ketegangan regional yang meningkat di seluruh Timur Tengah, dengan eskalasi terbaru terjadi ketika Israel menyerang Lebanon.***