DECEMBER 9, 2022
Internasional

Antonio Guterres di Sidang Majelis Umum PBB New York: Krisis Gaza Adalah Mimpi Buruk yang Tak Kunjung Usai

image
Sekjen PBB Antonio Guterres (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut krisis Gaza sebagai “mimpi buruk yang tak kunjung usai” dalam pidato di sesi Debat Umum pada Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, AS, Selasa, 24 September 2024.

Antonio Guterres mengutuk aksi kekerasan 7 Oktober 2023 yang digencarkan Hamas, tetapi secara tegas menyatakan bahwa rakyat Palestina tidak layak merasakan penderitaan akibat Israel.

“Dan tidak ada hal yang bisa membenarkan hukuman kolektif bagi bangsa Palestina,” ujar Antonio Guterres.

Baca Juga: Sekjen PBB Antonio Guterres Ingatkan Negara di Pasifik akan Naiknya Permukaan Air Laut dan Perubahan Iklim

Pernyataan itu disambut tepuk tangan meriah dari peserta forum yang hadir di aula Majelis Umum.

“Kecepatan dan cakupan dari pembunuhan serta perusakan di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat Sekretaris Jenderal. Lebih dari 200 orang staf kami terbunuh, banyak di antaranya bersama keluarga mereka,” papar Guterres.

Guterres memperingatkan, kondisi di Lebanon saat ini berada “di pinggir jurang”, dan masyarakat dunia seharusnya khawatir akan hal itu.

Baca Juga: Sekjen PBB Antonio Guterres Desak Israel Menghentikan Serangan di Tepi Barat, 11 Warga Palestina Sudah Tewas

Ketegangan terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap Lebanon sejak Senin, 23 September 2024 yang berlanjut hingga Selasa, 24 September 2024.

Serangan itu merenggut lebih dari 500 nyawa termasuk perempuan dan anak-anak, menurut keterangan Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, dikutip berbagai media internasional.

“Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan masyarakat dunia tidak boleh menjadikan Lebanon seperti Gaza,” kata Guterres.

Baca Juga: Sekjen PBB Antonio Guterres Peringatkan Risiko Serius Peningkatan Eskalasi di Lebanon Setelah Ledakan Penyeranta

Sekjen PBB mengajak agar seluruh dunia menyerukan gencatan senjata, dan pembebasan segera para sandera, serta mulainya pembahasan Solusi Dua Negara.***

Sumber: Antara

Berita Terkait