DECEMBER 9, 2022
Nasional

Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Dinkes Tindak Tegas RS Medistra yang Diduga Larang Dokter Pakai Jilbab

image
Ilustrasi, sejumlah tenaga kesehatan di RS Medistra diduga mengalami diskriminasi. (PIXABAY/hysw001)

"Jangan ada warga Jakarta yang ragu. Silahkan laporkan ke kami. Sebagai wakil rakyat Jakarta, Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta akan berjuang membela hak rakyat,” ucapnya.

Sebelumnya, mula masalah tersebut terkuak dari seorang dokter spesialis bernama Dr dr Diani Kartini, SpB Subsp.Onk (K) yang bekerja di RS Medistra , yang melayangkan surat protes kepada pihak manajemen rumah sakit tempat dia bekerja.

Isi surat tersebut menanyakan alasan pihak RS Medistra yang pada sesi wawancara rekrutmen pegawai, meminta kesediaan seorang dokter dan perawat untuk melepas jilbabnya jika diterima bekerja.

Baca Juga: 106 Anggota DPRD Jakarta Dilantik: Achmad Yani PKS Jadi Ketua Sementara

Menurut dr Diani, hal tersebut sangat disayangkan dan tidak pantas terjadi di rumah sakit yang melabeli dirinya dengan standar internasional.

Berikut ini, isi lengkap surat  yang ditulis pada 29 Agustus 2024 tersebut:

"Selamat Siang Para Direksi yang terhormat. Saya Ingin menanyakan terkait persyaratan berpakaian di RS Medistra. Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra.

Baca Juga: Hutan Kota Srengseng di Kembangan, Jakarta Barat Bisa Jadi Pilihan Warga untuk Jalan Kaki di Suasana Alam Asri

Kebetulan keduanya menggunakan hijab. Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara, menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS internasional, sehingga timbul pertanyaan, apakah bersedia membuka hijab jika diterima.

Saya sangat menyayangkan jika di zaman sekarang masih ada pertanyaan rasis. Dikatakan RS Medistra berstandar internasional tetapi mengapa masih rasis seperti itu?

Salah satu RS di Jakarta selatan, jauh lebih ramai dari RS Medistra, memperbolehkan semua pegawai baik perawat, dokter umum, spesialis, dan subspesialias menggunakan hijab.

Baca Juga: Kirab Pengembalian Bendera Pusaka Mulai Dilakukan dari IKN Kalimantan Timur ke Monumen Nasional Jakarta

Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien. Sangat disayangkan sekali dalam wawancara timbul pertanyaan yang menurut pendapat saya ada rasis. Apakah ada standar ganda cara berpakaian untuk perawat, dokter umum, dokter spesialis, dan sub spesialis di RS Medistra? Terimakasih Atas perhatiannya”.***

Halaman:
1
2

Berita Terkait