Rabu Besok, PBNU Panggil Muhaimin Iskandar
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 20 Agustus 2024 15:35 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Panitia Khusus PKB bentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melayangkan surat pemanggilan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar pada Rabu 21 Agustus 2024.
"Kami layangkan undangan ke Ketua Umum PKB. Kita lihat apakah dia datang atau tidak," ujar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf akrab disapa Gus yahya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 20 Agustus 2024.
Dari surat undangan yang diterima ANTARA, Muhaimin diminta datang ke ruang rapat Lantai 5 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Nomor 164 Jakarta besok pukul 12.30 WIB.
Baca Juga: Pendiri PMII KH Chalid Mawardi Meninggal Dunia, Muhaimin Iskandar Sampaikan Rasa Duka Cita
Di kantor PBNU, Muhaimin diminta menghadap tim Pansus yang dipimpin Wakil Rais Aam Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum Amin Said Husni.
Pemanggilan dilayangkan berkait kepemimpinan PKB yang telah melenceng dari fatsun awal partai ini didirikan
Selain Ketua Umum PKB, Pansus bentukan PBNU ini sudah memanggil Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, mantan Sekjen PKB Lukman Edy, serta pelaku sejarah berdirinya PKB Effendy Choirie dan Ketua Umum Muslimat yang juga pelaku sejarah berdirinya PKB Khofifah Indar Parawansa.
Kepada tim Pansus PBNU, mayoritas tokoh yang diundang menjelaskan bahwa PKB sudah melenceng dari nilai dasar saat awal partai ini didirikan. Hal ini sesuai temuan tim Pansus.
Penyimpangan itu antara lain pengebirian posisi Dewan Syuro di PKB. Pengebirian terjadi pada era Muhaimin memimpin PKB. Ketika didirikan, Dewan Syuro yang menjadi representasi kiai sepuh memiliki kewenangan penuh.
Kewenangan itu antara lain Dewan Syuro bisa menyetujui atau membatalkan calon Ketua PKB dan juga ikut menandatangani surat-surat keputusan penting. Namun, kewenangan Dewan Syuro dipreteli dan nyaris hanya menjadi hiasan di PKB.
Baca Juga: Ketua Umum PBNU Gus Yahya Sebut Dapat Mandat dari Rais Aam Perbaiki PKB
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku siap berdialog dengan putri presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid akrab disapa Gus Dur Yenny Wahid dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin untuk membahas konflik antara PBNU dan PKB.
"Kita berdialog dengan siapa pun. Ngopi di rumah saya, ngopi dengan siapa pun, siap," kata Cak Imin.
Ia pun hanya menginginkan semua hal dalam kondisi yang damai. Oleh karena itu ia menerima semua kritik dan masukan.
Kendati demikian, Cak Imin menegaskan bahwa PBNU dan PKB adalah organisasi yang berbeda.
"PKB memang PBNU waktu itu, tapi perlu diingat PBNU waktu itu setelah mendirikan. Gus Dur sendiri menyampaikan bahwa tidak ada organisatoris," ujar Cak Imin. ***