DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Basuki Hadimuljono: Air Siap Minum Akhirnya Mengalir di IKN, Kualitasnya Lebih Baik dari Air Minum Dalam Kemasan

image
Salah satu tim redaksi ANTARA menyicip air hasil olahan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku, IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Jumat, 2 Agustus 2024. ANTARA/Andi Firdaus

Mekanisme pengolahan air

SPAM Sepaku dilengkapi dengan instalasi lima tahap pengolahan air minum hingga sampai ke konsumen di kawasan IKN. Instalasi pengolahan air (IPA) di lokasi itu berkapasitas 300 liter per detik.

Lima tahap pengolahan air dimulai dari instalasi aerasi, rumah kimia, koagulasi-flokulasi-sedimentasi, filter pasir cepat, dan desinfeksi plus clearwell, yang masing-masing berada pada bangunan persegi empat pada jarak yang saling berdekatan.

Baca Juga: Kementerian PUPR Sebut 14 dari 36 Rumah Menteri di IKN Telah Dilengkapi Perabotan

Ardito menjelaskan bahwa air baku yang diolah di SPAM Sepaku bersumber dari Sungai Sepaku yang mengalir tepat di sisi SPAM. Air sungai tersebut kemudian masuk ke fasilitas aerasi untuk mengoksidasi besi (Fe) dan mangan (Mn) agar tidak terlarut serta memudahkan pengendapan.

Fasilitas pengudaraan itu berbentuk bangunan bundar berundak yang mirip seperti air mancur. Tahap aerasi untuk asupan oksigen air baku dilakukan dengan teknik pelontar air ke udara menggunakan pompa.

Usai proses aerasi, air dialirkan menuju rumah kimia sebagai tempat untuk melarutkan bahan kimia (koagulan) dan dosing bahan kimia yang terkandung pada air baku.

Baca Juga: PUPR: Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku Fasilitasi Kebutuhan Air Baku di IKN Hingga Satu Dekade

Pada tahap pengolahan lanjutan, air dialirkan menuju fasilitas koagulasi-flokulasi-sedimentasi (KFS) untuk menurunkan kadar partikel koloid pada air dengan mencampurkan reagen kimia sehingga terbentuk partikel-partikel (flok) yang secara cepat dan mudah dapat diendapkan.

Koagulasi adalah tahapan awal pemecahan molekul atas, flukolasi untuk pemecahan molekul bawah dan memisahkan flokulan. Sedimentasi merupakan tahap akhir KFS memisahkan air dengan lumpur.

Selain KFS, kata Dito, air juga kembali diolah menggunakan instalasi filter pasir cepat untuk memisahkan partikel halus yang masih tersisa dalam air dengan menggunakan media pasir silika dan antrasit sebagai saringan.

Baca Juga: Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Beri Nama Gedung Kantor Presiden di IKN sebagai Istana Garuda

Setelah melalui tahap filtrasi, air dialirkan menuju instalasi ozonisasi untuk dicampur O3 yang berguna mengurai bakteri dan zat berbahaya. Ozonisasi akan mengoksidasi kontaminan organik dan anorganik yang masih tersisa dari unit pengolahan sebelumnya.

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: Antara

Berita Terkait