DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pemimpin Druze Lebanon, Walid Jumblatt Peringatkan Upaya Israel Memprovokasi Konflik di Wilayah Itu

image
sejumlah ambulan di lokasi serangan Majdal Shams, Lebanon. Ini kota komunitas Druze dengan tokohnya Walid Jumblatt. /HO-Anadolu/www.aa.com.tr

ORBITINDONESIA.COM - Pemimpin Druze Lebanon, Walid Jumblatt, Sabtu, 27 Juli 2024 memperingatkan tentang upaya Israel "memprovokasi konflik" di wilayah tersebut, setelah menuduh Hizbullah terlibat dalam penembakan di Kota Druze, Majdal Shams, di daerah pendudukan Dataran Tinggi Golan.

Walid Jumblatt mengatakan hal itu dengan mengutip pernyataan Hizbullah, yang membantah keterlibatan pihaknya dalam serangan terhadap Druze, sekte agama yang dianut kalangan masyarakat tertentu di Suriah, Lebanon, dan Israel.

“Kami menegaskan kembali peringatan dan kewaspadaan kami terhadap apa yang musuh Israel telah lama lakukan -- memprovokasi konflik, memecah belah wilayah, dan menargetkan komponennya,” kata Walid Jumblatt, tokoh Druze, seperti dilaporkan Kantor Berita Nasional Lebanon.

Baca Juga: Hassan Nasrallah: Hizbullah Akan Berhenti Serang Israel Jika Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Tercapai

“Kami sebelumnya telah menggagalkan skema (Israel) ini, dan sekarang karena skema ini muncul kembali, kami tetap waspada bersama perlawanan dan semua pejuang yang menghadapi agresi dan pendudukan Israel," katanya menambahkan.

Otoritas Israel mengatakan sebelumnya bahwa 11 orang tewas dan 37 lainnya terluka dalam serangan peluru kendali tersebut.

Sementara tentara Israel menuduh Hizbullah sebagai pelaku serangan itu, kelompok paramiliter yang juga partai politik kuat berhaluan Syiah itu membantah keterlibatannya.

Baca Juga: Hizbullah: Serangan Israel Terhadap Yaman Tandai Fase Konfrontasi Baru dan Berbahaya di Tingkat Regional

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel saat Tel Aviv melanjutkan genosidanya terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Serangan Israel di daerah konflik Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.300 korban sejak Oktober 2023 setelah serangan sistematis dilancarkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait