DECEMBER 9, 2022
Hiburan

Memperkuat Demokrasi, Dapoer Seni Djogja Akan Gelar Pentas Teater The Jongos, 10 Agustus 2023

image
Isti Nugroho tentang pentas teater The Djongos (Foto: Isti N)

ORBITINDONESIA.COM - Demokrasi di Indonesia sedang babak belur. Untuk itu, demi memperkuat demokrasi Dapoer Seni Djogja akan menggelar pentas teater The Jongos, Sabtu 10 Agustus 2024 pukul 19.30 WIB di Auditorium Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Sewon DI Yogyakarta.

 Naskah The Djongos yang ditulis Indra Tranggono ini digarap sutradara Isti Nugroho. 

Tiga aktor senior tampil di pentas The Djongos ini, Joko Kamto, Novi Budianto dan Eko Winardi. Musik digarap Toto Rahardjo dan Jijit. Tata artistik digarap Si Us (Vincencius Dwimawan); tata cahaya oleh Wardono dan kontributor ide Simon Hate. 

Baca Juga: Isti Nugroho: Goenawan Mohamad dan Jamuan Ilmu

Menurut Isti, The Jongos merefleksikan kondisi politik mutakhir di Indonesia, di mana praktik kekuasaan semakin jauh dari nilai nilai demokrasi dan hukum. 

"Jika ini dibiarkan demokrasi dan hukum terancam lumpuh. Ketidakadilan jadi subur. Korupsi semakin menjadi jadi. Ketimpangan sosial semakin parah. Jumlah orang miskin semakin bertambah. "

Isti mengatakan, kesenian tidak mampu mengatasi dekadensi kekuasaan. Namun kesenian bisa memberikan penyadaran pada publik untuk tetap kritis pada kekuasaan yang menyimpang. 

Baca Juga: Isti Nugroho: Kebermaknaan Lukisan AI Karya Denny JA

Pentas dengan durasi sekitar 90 menit ini mengisahkan lakon tentang seorang hakim yg terjebak pada permainan politik  oligarki demi meraih kekuasaaan. Tuan Hakim disergap rasa bersalah. Ternyata ia tak lebih dari jongos.

"Di luar oligarki, semua hanyalah korban. " ujar Tuan Hakim. 

Ia pun merasa diteror massa yang menuntut keadilan. Puncaknya Tuan Hakim harus mengakhiri hidupnya di moncong pistol. 

Baca Juga: Pertunjukan Teater Keluarga Cemara Jadi Pilihan Selama Libur Sekolah 21 Juni Hingga 14 Juli 2024

Penggarapan drama ini menggunakan gaya komedi tragedi. Tujuannya untuk menghadirkan sajian yang segar tapi tetap kental dengan renungan. 

Pementasan ini hasil kerja sama Dapoer Seni Djogja, Yayasan Budaya Guntur 49 Jakarta, Dinas Kebudayaan DIY dan Sekolah Anak Alam (Salam) Yogyakarta. Tiket seharga Rp 50 ribu.***

Berita Terkait