Isti Nugroho: Problem Calon dan Lembaga Selektorat
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 19 November 2023 12:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Tahun pemilu presiden 2024 kali ini terasa sejuk dan tenang. Hampir semua warga masyarakat, terutama klas menengah, ikut berpartisipasi dalam proses pemilihan.
Di kedai kopi, di restoran atau di tempat-tempat orang berkumpul, masyarakat bicara tentang proses pemilu presiden.
Ada yang bicara tentang perilaku para pendukungnya, ada yang tertarik ulah calonnya dan ada pula yang kagum dengan militansi pendukungnya.
Baca Juga: Kisah tentang Lagu Hotel California, Karya Besar The Eagles
Yang menyenangkan dalam pemilu tahun ini adalah tidak terlalu tajam friksi sosialnya maupun tingkat polarisasi dalam masyarakat. Mulai muncul kesadaran adanya kompetisi dari sesama anak bangsa.
Karena itu dalam pilpres kali ini, semua candidat tidak saling menjelek-jelekkan kompetitornya. Siapapun yang menang semua untuk Indonesia.
Polarisasi politik tahun 2019 yang memunculkan istilah cebong dan kampret. Hajatan pilpres tahun ini terasa lebih santai dan sejuk.
Rakyat mulai sadar bahwa pilpres itu bukan sesuatu yang harus diletakkan di atas segalanya. Rakyat terlihat mulai pandai dalam menyuarakan dukungan terhadap pasangan calon yang akan dipilihnya.
Tidak terlihat ada pertengkaran politik, atau perselisihan ideologi. Semua dijalankan dengan penuh kesadaran akan Indonesia yang satu. NKRI harga mati yang harus dijaga untuk tetap utuh dalam kesatuan republik Indonesia.