Orbit Indonesia
Isti Nugroho: Hidup yang Filosofis
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 30 Juni 2023 21:50 WIB
Hidup yang filosofis membuka pintu penderitaan. Karena pertanyaan itu mencari jawaban dan jawaban itu selalu tidak memuaskan hingga kita terus mencari sesuatu yang ideal. Yang ideal itu sampai kita uzur tidak akan kita temukan. Di situ pintu penderitaan itu terbuka.
Tapi hidup filosofis itu penuh ilmu, seni dan filsafat. Hidup filosofis adalah hidup yang belajar. Belajar sepanjang waktu, sampai menutup mata. Sampai sebelum menutup mata, hidup filosofis itu terus bertanya.
Baca Juga: Isti Nugroho: Umur Politik Tidak Cukup
Bertanya tentang perjalanan hidup kita sejak dari lahir. Sampai tua pun masih banyak sekali yang kita tidak ketahui. Bahkan Socrates mengatakan bahwa dirinya tidak tahu apa-apa.
Kita terus mengejar apa yang ingin kita tahu. Untuk itu kita butuh komunitas. Komunitas yang filosofis. Di mana dalam komunitas itu kita bisa sharring tentang pertanyaan-pertanyaan filosofis. Tanpa itu kita akan terseret lamunan atau khayalan.
Di dalam komunitas bung Denny JA, setiap ada kawan dekat yang berulang tahun selalu difasilitasi dengan makan enak diskusi berisi. Berisi renungan sepanjang hidupnya.
Selain dipestakan juga ada kejutan berupa Kado ulang tahun. Hal itu sudah lama berlangsung. Saya kemarin hadir dalam ulang tahun Budhi Munawar Rahman, Swari Utami Dewi, Rina, Sastri Bakrie. Dan Monica.
Duduk di tempat yang bagus, sambil memandangi teh dalam teko yang indah. Sembari mendengarkan refleksi mereka yang berulang tahun, hidup terasa indah. Hening dan bermakna.