ORBITINDONESIA.COM - Para pemimpin Eropa pada Minggu, 7 Juli 2024 dan Senin, 8 Juli 2024 mengungkapkan "kebahagiaan" mereka atas hasil pemilu di Prancis, setelah pemilu di Inggris.

"Pekan ini, dua negara terbesar di Eropa memilih jalan yang sama dengan yang dipilih Spanyol setahun lalu: menolak sayap kanan ekstrem dan komitmen tegas terhadap sayap kiri sosial yang mengatasi masalah rakyat dengan kebijakan serius dan berani," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di X, mengomentari hasil pemilu di Prancis dan Inggris.

Baik Inggris maupun Prancis "telah menyatakan Ya untuk kemajuan dan perkembangan sosial dan No terhadap kemunduran hak dan kebebasan," kata Sanchez.

Baca Juga: Prabowo Subianto Terima Ucapan Selamat dari Presiden Emmanuel Macron, Berdua Bercakap Dalam Bahasa Prancis

Pemimpin Spanyol itu menambahkan: "Tidak ada perjanjian atau pemerintahan dengan kelompok ekstrem kanan."

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menulis di X: "Di Paris ada antusiasme, di Moskow ada kekecewaan, di Kiev ada kelegaan. Cukup untuk membuat Warsawa bahagia."

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva juga mengatakan di X dirinya merasa "sangat gembira dengan kebesaran dan kedewasaan kekuatan politik di Prancis yang bersatu melawan ekstremisme dalam pemilihan legislatif hari ini."

Baca Juga: Michel Barnier: Keputusan Pemilu Dini dari Presiden Emmanuel Macron Dapat Picu Prancis Keluar dari Uni Eropa

"Hasil ini, serta kemenangan partai Buruh di Inggris, memperkuat pentingnya dialog antara segmen progresif dalam membela demokrasi dan keadilan sosial," tegasnya.

"Mereka harus menjadi inspirasi bagi Amerika Selatan," kata presiden Brasil itu menambahkan.

Pemimpin oposisi Yunani Nikos Androulakis juga mengomentari hasil pemilu di Prancis di X: "Kemenangan besar bagi Prancis dan Eropa. Kemenangan besar bagi Republik."

Baca Juga: Partai Ekstrem Kanan Rassemblement Nationale Ungguli Putaran Pertama Pemilu Legislatif Prancis

"Dengan partisipasi kumulatif mereka di pemilu, rakyat Prancis membangun dinding pembatas terhadap ekstrem kanan, rasisme, dan intoleransi dan menjaga prinsip abadi Republik Prancis: Kebebasan, Kesetaraan, dan Persaudaraan," tambahnya.