DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Hindari Kegaduhan, Haryadi Sukamdani PHRI: Pemerintah Harus Klarifikasi Perusahaan dan Produk Terafiliasi Israel

image
Pengunjuk rasa memegang poster ajakan boikot produk Amerika Serikat dan Israel saat Aksi Bela Palestina di Kantor Kedutaan Besar Mesir, Jakarta, Minggu 19 Mei 2024. (Antara)

ORBITINDONESIA.COM - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta pemerintah mengklarifikasi perusahaan dan produk terafiliasi Israel untuk mencegah kegaduhan dalam masyarakat.

“Pemerintah harus segera melakukan dialog sosial dengan masyarakat untuk mendiskusikan produk-produk terafiliasi Israel ini,” kata Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 13 Juni 2024.

“Ini penting agar masyarakat bisa paham bahwa perusahaan multinasional di Indonesia itu berbisnis secara profesional,” tambah Haryadi Sukamdani.

Baca Juga: Badan Keamanan Iran Menahan Terduga Agen Dinas Intelijen Israel Mossad

Haryadi menyoroti munculnya daftar yang dikeluarkan oleh sejumlah kelompok dan memuat nama perusahaan maupun produk yang terafiliasi dengan Israel, menurutnya perlu dikonfirmasi terkait benar tidaknya daftar tersebut.

Selain itu, pemerintah juga diminta untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa perusahaan multinasional yang ada di Indonesia sama sekali tidak terafiliasi atau bersangkutan dengan ideologi politik apapun.

Kalaupun memang terafiliasi maka pemerintah diharapkan dapat memilah nama yang bersangkutan secara bijak dan tepat. Langkah ini, katanya, dapat mematikan mata pencaharian dari pegawai-pegawai yang bekerja di perusahaan yang masuk ke dalam daftar boikot.

Baca Juga: Negara D-8 Desakkan Gencatan Senjata Segera dan Hentikan Agresi Israel Pada Warga Palestina di Gaza

Haryadi mengaku miris melihat kejadian tersebut karena pihaknya sudah mengonfirmasi pada pemegang merek yang menjual produk yang diboikot. Ia mengatakan tidak ada satupun produk-produk multinasional di Indonesia yang terafiliasi Israel.

Dalam pertemuannya dengan pemegang merek, PHRI sudah meminta agar masing-masing perusahaan menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa produknya tidak terafiliasi dengan Israel.

Sayangnya berita-berita boikot di berbagai platform media membuat klarifikasi yang mereka sampaikan menjadi tenggelam.

Baca Juga: Israel Tewaskan 70 Warga Palestina di Gaza, Jumlah Korban Jiwa Jadi 36.801 Sejak Oktober 2023

“Sebetulnya kepada masing-masing merek sudah kami minta untuk mereka menyosialisasikan ketidakterkaitan mereka dengan Israel. Tetapi, berita-berita yang terkait dengan masalah klarifikasi ini kelihatannya tenggelam dengan berita-berita yang lebih menyudutkan mereka,” kata dia.

Seperti merek Starbucks katanya. Salah satu restoran yang disebut-sebut masyarakat terafiliasi Israel, ternyata mereka memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza sebesar Rp5 miliar ketika ulang tahun perusahaan.

“Yang saya lihat dan kebetulan apesnya itu adalah yang merupakan perusahaan Amerika. Tapi tidak korporasinya, apalagi mereka beroperasi di berbagai negara. Mereka itu juga beroperasi di negara-negara yang masih berkonflik, negara-negara di Timur Tengah kok,” ujar dia.

Kepada masyarakat, ia meminta semua pihak dapat memilah berita yang dikonsumsi. Masyarakat dapat memeriksa bagaimana keberadaan dari perusahaan-perusahaan yang diduga terafiliasi dan sikap yang perusahaan ambil pada Palestina.

“Masyarakat bisa mengecek keberadaan mereka semua, dan bagaimana sikap mereka terhadap Palestina. Saya sudah mengecek mereka perusahaan yang juga bekerja secara profesional dan tidak terkait dengan ideologi,” ujar Haryadi. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait