Aktivis Pro-Palestina Sebut Perusahaan Lokal Belum Tentu Bebas Afiliasi dengan Israel
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 06 Juni 2024 03:07 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Aktivis pro-Palestina Aresdi Mahdi mengutarakan bahwa tidak semua perusahaan lokal itu terbebas dari afiliasi dengan Israel.
Karenanya, dia meminta masyarakat untuk melakukan cross check terhadap semua perusahaan lokal utamanya yang sudah go public untuk mengetahui apakah mereka terafiliasi dengan Israel.
“Bahwa perusahaan lokal itu didirikan di lokal benar. Tapi semua perbendaharaan dari perusahaan lokal itu perlu dilakukan cross check lagi, apakah mereka terafiliasi dengan Israel atau tidak,” ujarnya.
Karena, menurut Ares, bagaimanapun setiap perbendaharaan itu akan mengalir menjadi sebuah keuntungan dan itu akan dibagi kepada para pemegang sahamnya. “ Nah, jika pemegang sahamnya itu memiliki afiliasi dengan Israel, uangnya akan masuk ke kasnya negara Israel. Inilah yang digunakan untuk membeli amunisi,” ungkapnya.
Begitu juga jika brand-nya itu dibeli dari perusahaan-perusahaan yang berasal dari negara pendukung Israel, meskipun menjadi perusahaan lokal, menurut Aris, perusahaan lokal itu tetap harus membayar royalti. “Royalty itulah yang kemudian mengalir ke Israel,” katanya.
Kata Ares, bangsa Yahudi itu jumlahnya tidak banyak. Karena jumlahnya sedikit, mereka masuk ke semua sendi kehidupan lewat dana-dana mereka yang mereka tanam di bank. Itu sistemnya mereka buat mengalirkan segala macam aliran uang ke berbagai sendi kehidupan tak terkecuali korporat.
“Kan kalau mereka sedikit, mereka tidak mungkin menjadi CEO di mana-mana. Tapi, mereka masuk ke perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa,” tukasnya.
Jadi, Ares mengatakan kalau perusahaan-perusahan lokal itu menyebut mereka perusahaan lokal, itu benar adanya dan tidak dipungkiri. “Tapi, bahwa mereka ada afiliasi atau hubungan kerja atau dagang atau hubungan yang sifatnya transaksional, tidak bisa dipungkiri juga mereka mempunyai hubungan itu,” ucapnya.
Mengenai sejauh mana afiliasi perusahaan-perusahaan lokal itu terhadap Israel, dia menyebut besarnya bervariasi di setiap perusahaan.
“Ini memang belum terbuka selama ini di masyarakat karena tidak semua orang memahami mengenai perusahaan go public ini dan bagaimana aliran dananya,” tutur Ares.