China Marah Karena Laporan PBB Menuduh Beijing Melakukan Pelanggaran HAM Uyghur
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 02 September 2022 14:23 WIB
Namun, di antara orang-orang Uyghur yang telah melarikan diri ke luar negeri, ada perasaan lega yang nyata bahwa laporan itu akhirnya muncul. Ini karena banyak dari mereka yang khawatir bahwa itu tidak akan pernah dipublikasikan.
Beberapa orang Uyghur melihat laporan itu sebagai pembenaran atas perjuangan mereka dan kerja advokasi selama bertahun-tahun.
“Laporan itu cukup memberatkan, dan dakwaan kuat atas kejahatan China terhadap kemanusiaan,” kata Rayhan Asat, seorang pengacara Uighur yang saudaranya dipenjara di Xinjiang.
Baca Juga: Jelang Manchester United vs Arsenal, Erik Ten Hag Bakal Menurunkan Pemain Kunci
“Ini adalah pengakuan yang sangat lama ditunggu-tunggu dari orang Uyghur dan penderitaan mereka yang tak terbayangkan, yang datang dari suara paling otoritatif di dunia tentang hak asasi manusia,” lanjut Rayhan Asat.
Kelompok HAM, pemerintah AS, Jepang dan Eropa juga menyambut baik laporan tersebut. Laporan itu sempat jadi bahan tarik-menarik antara China dan negara-negara besar Barat, serta kelompok-kelompok HAM.
Mereka telah mengkritik penundaan berulang kali dalam merilis dokumen tersebut. Banyak diplomat Jenewa percaya, laporan itu hampir selesai setahun yang lalu.
Penilaian yang dirilis Rabu malam menyimpulkan, China telah melakukan pelanggaran HAM yang serius di bawah kebijakan anti-terorisme dan anti-ekstremisme, dan menyerukan “perhatian mendesak” dari PBB, komunitas dunia dan China sendiri untuk mengatasinya.***