M Razi Rahman: Menguak Potensi Kebangkitan Partai Ekstrem Kanan di Pemilu Eropa 2024
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 04 Juni 2024 08:16 WIB
Pada saat ini, jumlah persentase kursi partai-partai sayap kanan di Parlemen Eropa untuk fraksi ID adalah 76 kursi (10,8 persen dari keseluruhan kursi Parlemen Eropa), dan fraksi ECR 62 kursi (8,2 persen).
Jumlah itu memang masih jauh di bawah dua fraksi terbesar di Parlemen Eropa, yaitu fraksi Partai Rakyat Eropa (EPP) yang berhaluan kanan tengah dengan 187 kursi, serta fraksi Aliansi Progresif Sosialis dan Demokrat (S&D) yang berhaluan kiri tengah dengan 148 kursi.
Namun, pemilihan Parlemen Eropa yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan kemungkinan, hasilnya bisa merombak jumlah-jumlah tersebut.
Baca Juga: Uni Eropa Desak Jeda Baru Dalam Perang Israel di Gaza
Meraup Banyak Suara
Media CNN pada 31 Mei 2024 memberitakan tentang bagaimana partai-partai ekstrem kanan berpotensi bakal meraup banyak suara dalam Parlemen Eropa mendatang.
Dalam laporan itu, dikemukakan bahwa poros politik Uni Eropa tidak dapat dibantah lagi telah berbelok ke sayap kanan selama dua dekade terakhir.
Baca Juga: Rp853 Triliun Paket Dukungan Tambahan untuk Ukraina Telah Disetujui Uni Eropa
Pembelokan ke haluan politik kanan itu, antara lain, ditunjukkan dengan kemenangan Partai untuk Kebebasan (PVV) pimpinan Geert Wilders yang memiliki sejumlah kasus terkait dengan Islamofobia dan sejarah anti-imigran dalam aktivitas politiknya dalam pemilu parlemen Belanda tahun 2023.
Selain itu, pada 2027 juga dijadwalkan digelar pemilihan presiden di Prancis yang kemungkinan besar dapat dimenangkan Marine Le Pen dari partai Barisan Nasional (RN). Le Pen juga sama Wilders, kerap dinilai Islamofobia dan sangat ingin memperketat aturan imigrasi.
Dengan adanya haluan ke ekstrem kanan, maka hal tersebut juga akan dapat berdampak signifikan kepada politik Eropa dalam 5 tahun mendatang, apalagi mengingat bahwa Uni Eropa juga merupakan salah satu kekuatan utama dalam geopolitik global saat ini.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi: Uni Eropa Harus Konsisten Hormati Hukum Internasional di Isu Palestina dan Gaza
Sementara itu, media BBC juga memberitakan, antara lain, mengenai bagaimana pemimpin ekstrem kanan yang berusia muda semakin menarik banyak pemilih di Eropa, serta bagaimana warga di Austria juga semakin banyak yang terbuai janji-janji partai sayap kanan.