Ahmadinejad Daftarkan Diri di Pemilihan Presiden Iran
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 04 Juni 2024 06:26 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mantan presiden garis keras Iran Mahmoud Ahmadinejad telah mendaftar untuk pemilihan presiden yang akan digelar bulan ini.
Republik Islam ini akan menyelenggarakan pemilihan presiden 28 Juni 2024 untuk menggantikan presiden ultrakonservatif Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei.
Ahmadinejad (67 tahun), memegang jabatan presiden selama dua periode berturut-turut dari tahun 2005 hingga 2013, periode yang ditandai dengan perselisihan dengan Barat, terutama mengenai program nuklir Iran dan pernyataan-pernyataannya yang menghasut terhadap Israel.
Baca Juga: Menlu Ali Bagheri: Iran dan Oman Bekerja Sama untuk Menghentikan Kejahatan Israel di Jalur Gaza
Seperti semua calon presiden lainnya, pencalonan Ahmadinejad masih menunggu persetujuan dari Dewan Wali, sebuah badan beranggotakan 12 ahli hukum yang didominasi kaum konservatif yang memeriksa semua kandidat untuk jabatan publik.
Ahmadinejad pernah didiskualifikasi mengikuti pemilihan presiden pada pemilu 2021 dan 2017.
"Saya yakin semua permasalahan negara bisa diselesaikan dengan memanfaatkan kapasitas nasional secara maksimal," ujarnya usai menyampaikan pencalonannya di Kementerian Dalam Negeri, Minggu 2 Juni waktu setempat, dikutip dari kantor berita AFP, Senin.
Baca Juga: Tidak Ada Bukti Sabotase dalam Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi
Pada tahun 2005, Ahmadinejad menjadi terkenal di seluruh dunia ketika dia mengatakan bahwa musuh bebuyutan Iran, Israel, akan "dihapus dari peta", dan juga menyatakan bahwa Holocaust hanyalah sebuah "mitos".
Aksi-aksi protes nasional pecah terhadap sengketa terpilihnya kembali Ahmadinejad pada tahun 2009. Respons pemerintah waktu itu menyebabkan puluhan kematian dan ribuan penangkapan.
Pendaftaran kandidat dibuka pada hari Kamis dan ditutup pada hari Senin.
Tokoh terkemuka lainnya termasuk mantan ketua parlemen Ali Larijani dan mantan negosiator nuklir, Saeed Jalili juga turut mendaftarkan diri dalam pencalonan presiden ini.