DECEMBER 9, 2022
Internasional

Prosesi Pemakaman Mendiang Presiden Ebrahim Raisi Dimulai di Kota Tabriz, Barat Laut Iran

image
Televisi nasional Iran menayangkan poster Presiden Iran Ebrahim Raisi, Minggu, 19 Mei 2024. ANTARA/Xinhua/Shadati/tm/am.

ORBITINDONESIA.COM - Prosesi pemakaman mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya yang tewas dalam kecelakaan helikopter, dimulai pada Selasa di Kota Tabriz, barat laut Iran.

Puluhan ribu warga Iran, termasuk pejabat senior dan komandan militer, berkumpul di Lapangan Martir di kota itu untuk menyaksikan upacara pemakaman mendiang presiden negara itu dan pejabat lain yang tewas dalam insiden tersebut.

Jenazah mereka akan diterbangkan pada hari berikutnya ke Kota Qom di Iran tengah, yang merupakan rumah bagi salah satu tempat suci dan pesantren keagamaan tempat Raisi belajar.

Baca Juga: Pengamat Dinna Prapto Raharja: Kematian Presiden Ebrahim Raisi Akan Perkuat Kelompok Konservatif di Iran

Setelah upacara kedua di Qom, jenazah para petinggi pemerintah itu akan dibawa ke Ibu Kota Teheran, di mana Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dijadwalkan akan memimpin salat jenazah berjamaah bagi mereka.

Pada Kamis, 24 Mei 2024, sesuai rencana perjalanan, jenazah Raisi akan dibawa ke kampung halamannya di Masyhad untuk dimakamkan di tempat suci Imam Reza.

Raisi, presiden ke-8 Iran sejak Revolusi Islam 1979, menjabat sebagai penjaga tempat suci Imam Reza selama beberapa tahun sebelum menjadi kepala kehakiman negara itu pada 2019 kemudian menjadi presiden pada 2021.

Baca Juga: Model Helikopter Bell 212 Buatan AS yang Ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi Jadi Sorotan

Setelah operasi pencarian sepanjang malam terhambat oleh cuaca buruk, Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, dan pejabat tinggi lainnya dinyatakan tewas pada Senin pagi, 20 Mei 2024.

Puluhan tim penyelamat darurat dikerahkan ke daerah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, tempat kecelakaan itu terjadi Minggu sore, 19 Mei 2024.

Menurut Konstitusi Iran, Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber akan mengambil alih kekuasaan kepresidenan sampai pemilu baru diadakan. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait