DECEMBER 9, 2022
Kolom

Bagus Ahmad Rizaldi: Klub Presiden untuk Wujudkan Angan Seabad Negeri, Belajar dari Tradisi Politik di AS

image
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu, 13 Juli 2019. Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

ORBITINDONESIA.COM - Siapa yang menyangka, salah satu dorongan Amerika Serikat (AS) bisa menjadi negara adidaya dipengaruhi oleh seorang presiden yang sebelumnya justru dianggap gagal memimpin negara tersebut oleh rakyatnya.

Begitulah yang dilaporkan dua jurnalis AS yaitu Nancy Gibbs dan Michael Duffy dalam buku The Presidents Club: Inside the World's Most Exclusive Fraternity yang terbit tahun 2012.

Pascakemenangan Sekutu pada Perang Dunia II, AS saat itu dituntut menolong warga Eropa untuk lepas dari wabah kelaparan. Seperti diketahui, wilayah-wilayah Eropa adalah front pertempuran dalam Perang Dunia II.

Baca Juga: Silfester Matutina: Relawan Prabowo-Gibran Mulai Didekati untuk Dimintai Dukungan di Pilkada 2024

Ketika itu Wakil Presiden AS Harry S Truman naik jabatan menjadi Presiden setelah Presiden AS Franklin D. Roosevelt meninggal. Truman  kala itu merasa dirinya tak sanggup untuk menanggung beban moral AS pascaperang terbesar dalam sejarah umat manusia tersebut.

Lantas hal yang Truman lakukan adalah menggandeng Presiden AS sebelumnya yang masih hidup, yaitu Herbert C. Hoover. Sosok Hoover sendiri pada saat itu dianggap sebagai presiden yang gagal karena pada masa jabatannya terjadi kemerosotan ekonomi global, atau yang dikenal The Great Depression (1929-1939) yang membuat ekonomi AS ambruk.

Ikatan dua Presiden AS itu kemudian menjadi anomali politik, lantaran keduanya berasal dari partai yang berbeda, yakni Truman dari Partai Demokrat dan Hoover dari Partai Republik.

Baca Juga: Presiden Terpilih Prabowo Subianto Ajak Kelompok Buruh Berjuang Bersama Wujudkan Indonesia Emas 2045

Namun, hal yang kemudian timbul ke permukaan adalah persatuan kedua kekuatan politik AS untuk memulihkan Eropa, yang juga sekaligus mengimbangi pengaruh Uni Soviet di benua tersebut.

Gibbs dan Duffy kemudian mengambil kesimpulan bahwa ikatan kedua Presiden AS terdahulu itu adalah Modern Presidents Club. Ikatan para presiden di AS pun kemudian dilanjutkan oleh para penerusnya, bahkan hingga abad ke-21 ini.

Di antaranya, momen Klub Presiden pernah terjadi di AS adalah ketika Presiden Barrack Obama bertemu dan melakukan konferensi pers dengan Bill Clinton dan George Bush terkait dengan rencana bantuan untuk masyarakat Haiti yang terdampak gempa hebat pada tahun 2010.

Baca Juga: PM Kanada Justin Trudeau Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto, Siap Perkuat Hubungan Indonesia - Kanada

Lalu momen Klub Presiden AS yang lainnya, dalam laporan Cable News Network (CNN), adalah ketika Presiden Joe Biden yang berkomunikasi sekaligus berkonsultasi dengan Bush dan Obama terkait dengan penarikan pasukan militer dari Afganistan pada 2021.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait