Bagus Ahmad Rizaldi: Klub Presiden untuk Wujudkan Angan Seabad Negeri, Belajar dari Tradisi Politik di AS
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 11 Mei 2024 10:20 WIB
Untuk Menjawab Tantangan
Ada pandangan yang menilai bahwa tidak ada istilah "mantan presiden" bagi Presiden Indonesia karena jabatan presiden itu melekat dan menjadi jati diri sehingga yang membedakan adalah periodenya. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman pun mengungkapkan hal tersebut.
Jika pandangan itu digunakan maka Republik Indonesia saat ini masih memiliki tiga presiden yang masih hidup hingga 2024, yaitu Presiden Ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri, Presiden Ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan (nantinya) Presiden Ke-7 Joko Widodo.
Baca Juga: Silfester Matutina: Relawan Prabowo-Gibran Mulai Didekati untuk Dimintai Dukungan di Pilkada 2024
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia Igor Dirgantara mengatakan bahwa Prabowo sudah semestinya menggandeng para presiden terdahulu guna melunasi visi dan misi politiknya yang menjadi anak tangga demi mencapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
Rekam jejak yang dialami para presiden terdahulu itu pun tak bisa dianggap enteng. Megawati tercatat pernah mengakhiri kerja sama dengan IMF guna mengatasi permasalahan ekonomi Indonesia pascakrisis moneter 1998, dan akhirnya berbuah hasil yang baik karena kurs dolar AS terhadap rupiah turun.
Selanjutnya SBY harus berjibaku menangani bencana yang cukup besar dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia, yakni Tsunami Aceh tahun 2004. Kala itu SBY belum genap 100 hari menjabat sebagai Presiden, dan teknologi informasi pun belum secanggih saat ini.
Baca Juga: Presiden Terpilih Prabowo Subianto Ajak Kelompok Buruh Berjuang Bersama Wujudkan Indonesia Emas 2045
Dan Jokowi pun saat menjabat Presiden di periode keduanya diterpa dengan permasalahan wabah multinasional, yakni Pandemi COVID-19. Meski masa Jokowi adalah era teknologi informasi, yang dihadapi adalah masalah yang tak berwujud yang memiliki kompleksitas tinggi.
Igor pun berpendapat bahwa wacana Prabowo itu sebagai terobosan karena ingin mengumpulkan para presiden yang memiliki pengalaman-pengalaman berbeda dalam memimpin Indonesia.
Walaupun laporan atau dokumentasi telah mencatat apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu, yang perlu digali adalah bagaimana cara pandang yang berbeda-beda dalam merespons masalah. Karena cara pandang para pemimpin terdahulu itu juga dibutuhkan demi menjawab tantangan global yang kian kompleks.
Oleh Bagus Ahmad Rizaldi