Prihatin Atas Eskalasi Situasi Keamanan Timur Tengah, Indonesia Menyeru Iran dan Israel untuk Menahan Diri
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 14 April 2024 22:21 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Indonesia menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan agar Iran dan Israel menahan diri.
“Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X pada Minggu malam, 14 April 2024.
Indonesia pun meminta DK PBB segera menghentikan pendudukan ilegal terhadap Palestina dan berbagai pelanggaran hukum internasional oleh Israel.
Baca Juga: Iran dan Israel Berperang: Negara di Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Mereka
Dalam hal ini, Indonesia kembali menegaskan bahwa penyelesaian secara adil masalah Palestina melalui solusi dua negara akan menjadi kunci terciptanya stabilitas keamanan kawasan.
Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.
Serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting. Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan fatal tersebut.
Baca Juga: Iran Nyatakan Balasannya Kepada Agresi Israel Sudah Sesuai Piagam PBB dan Hukum Internasional
Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024.
Serangan itu, menurut Israel, berhasil digagalkan dan hanya mengenai sebuah pangkalan udara militer di Israel—tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.
Atas permintaan Israel usai diserang Iran, DK PBB akan segera mengadakan pertemuan pada Minggu sore waktu setempat.
Baca Juga: Presiden Joe Biden: AS tidak akan Terlibat Menyerang Iran
Israel mendesak PBB untuk terang-terangan mengutuk tanggapan Iran terhadap agresi Tel Aviv, padahal selama enam bulan terakhir sejak dimulainya perang di Gaza, Israel mengkritik keras dan tidak mengindahkan PBB. ***