Mao Ning: China Menentang Usulan AUKUS Bekerja Sama dengan Jepang, Bisa Lomba Senjata di Asia Pasifik
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 10 April 2024 20:30 WIB

"China bertekad untuk tetap menegakkan kedaulatan dan integritas wilayah. Tidak seorang pun boleh meremehkan atau salah menilainya. Tidak ada satu pun negara AUKUS yang merupakan pihak yang berkepentingan langsung terhadap masalah Laut Cina Selatan dan mereka tidak boleh ikut campur untuk menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi dan konsultasi," tambah Mao Ning.
Meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan baru-baru ini maupun konfrontasi di kawasan, menurut Mao Ning, terkait dengan upaya AS untuk mengkooptasi sekutu-sekutunya.
"China adalah kekuatan perdamaian dunia, kontributor pembangunan global, dan mendukung ketertiban tatanan internasional. Dalam masalah perdamaian dan keamanan, China memiliki rekor terbaik di antara negara-negara besar," ungkap Mao Ning.
Baca Juga: Warga Indonesia dan Muslim di Jepang Lakukan Aktivitas Ramadan di Musala Bekas Restoran Sushi
Dalam kesepakatan AUKUS sendiri, kapal selam bertenaga nuklir yang akan diberi nama SSN AUKUS akan dilengkapi sejumlah kemampuan mutakhir dibanding kapal selam konvensional.
Di antaranya kapasitas untuk beroperasi dalam waktu lama tanpa perlu naik ke permukaan, sehingga menjadikan SSN AUKUS seperti "siluman" yang sulit terdeteksi.
Pakta ini menuai kritikan dari berbagai pihak. Indonesia turut bersuara soal rencana AUKUS. Kemlu RI telah meminta Australia untuk mematuhi kesepakatan non-proliferasi senjata nuklir dan Pengamanan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA). ***