Juru Bicara Mao Ning: Asia Tenggara Penting untuk China
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 09 April 2024 13:28 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyebut hubungan dengan negara di Asia Tenggara amat penting menyusul ditandai kunjungan pejabat tinggi ke Beijing dalam dua pekan terakhir.
"Para pemimpin dan menteri luar negeri dari beberapa negara Asia Tenggara telah mengunjungi China selama beberapa hari terakhir, yang menunjukkan betapa pentingnya hubungan negara-negara Asia Tenggara dan China," kata Mao Ning dalam keterangannya kepada media di Beijing, China pada Selasa 9 April 2024.
Tanggal 1 April 2024, Presiden Xi Jinping bertemu Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto.
Prabowo juga bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang sehari kemudian.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu Menteri Luar Negeri Vietnam Bui Thanh Son tanggal 5 April 2024, diikuti kunjungan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith dan Menteri Luar Negeri Timor Leste Bendito dos Santos Freitas.
Lalu Putri Maha Chakri Sirindhorn dari Thailand juga berkunjung ke China tanggal 4-10 April 2024 dan masih ada jadwal kunjungan Ketua Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue dan Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat ke China.
"Negara-negara Asia Tenggara dan China adalah tetangga, teman dan mitra baik yang memiliki masa depan bersama," ungkap Mao Ning.
China, menurut Mao Ning, telah menjalin kerja sama untuk meningkatkan saling pengertian, rasa percaya serta mengupayakan pembangunan dan kemakmuran bersama dengan negara-negara tetangga sejalan dengan prinsip persahabatan dan inklusivitas sesuai visi dari Presiden Xi Jinping.
"Tahun lalu, China dan ASEAN menjadi mitra dagang terbesar selama empat tahun berturut-turut,” katanya.
Pada Januari dan Februari tahun ini, perdagangan antara China dan ASEAN mencapai 993,2 miliar yuan atau naik sebesar 8,1 persen, tambah Mao Ning.
Negara-negara Asia Tenggara, kata Mao Ning, juga menjadi mitra penting dalam kerja sama "belt and road".
Contoh proyek kerja sama yang dikerjakan China dalam kerangka "belt and road initiative", termasuk Kereta China-Laos, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, maupun “two countries, twin parks" antara China dan Malaysia yang diklaim Mao Ning telah mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberi manfaat kepada masyarakat di wilayah tersebut.
"Bebas visa juga sudah diterapkan antara China dan tiga negara Asia Tenggara yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand.” ***