Mao Ning: China Menentang Usulan AUKUS Bekerja Sama dengan Jepang, Bisa Lomba Senjata di Asia Pasifik
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 10 April 2024 20:30 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyebut, Beijing tidak mendukung adanya usulan kerja sama Jepang dengan pakta keamanan AUKUS, karena dapat meningkatkan risiko perlombaan senjata di kawasan Asia Pasifik.
"China tidak mendukung konfrontasi blok dan menentang hal apa pun yang meningkatkan risiko proliferasi nuklir dan memperburuk perlombaan senjata di Asia-Pasifik," kata Mao Ning, saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Selasa, 9 April 2024.
"Mengingat sejarah agresi militer Jepang yang tidak terlalu lama, tindakan militer dan keamanan Jepang juga masih diawasi secara ketat oleh negara-negara tetangganya di Asia dan komunitas internasional," lanjut Mao Ning.
Baca Juga: Warga Indonesia dan Muslim di Jepang Lakukan Aktivitas Ramadan di Musala Bekas Restoran Sushi
Diketahui, tiga anggota AUKUS mengatakan sedang mempertimbangkan untuk dapat bekerja sama dengan Jepang dalam pakta keamanan AUKUS.
AUKUS adalah perjanjian trilateral yang diumumkan pada September 2021 antara Amerika Serikat, Inggris, Australia, di mana Canberra akan mendapatkan tiga kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia buatan AS.
AUKUS dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan masing-masing negara untuk mendukung kepentingan keamanan dan pertahanan, membangun hubungan bilateral yang berkelanjutan.
"Negara-negara harus memenuhi kewajiban internasional mereka dan menahan diri dari tindakan yang mengganggu perdamaian dan stabilitas di kawasan dan sekitarnya," tambah Mao Ning.
Jepang, menurut Mao Ning, perlu secara serius memikirkan ulang soal sejarah agresinya, menghentikan keterlibatan dalam kelompok kecil militer dan keamanan dan benar-benar memulai jalan menuju pembangunan yang damai.
"Tujuan sebenarnya dari AUKUS adalah untuk menghasut perpecahan blok dan konfrontasi militer melalui kerja sama militer untuk lingkaran eksklusif. Ini adalah mentalitas khas Perang Dingin," tegas Mao Ning.
Baca Juga: Korea Selatan dan Jepang Berkolaborasi Kembangkan Sistem Navigasi Satelit di Asia Timur
Mao Ning juga mempertanyakan apa yang sebenarnya dilakukan Amerika Serikat dengan mengaitkan rencana kapal selam AUKUS dengan Taiwan.