Akaha Taufan Aminudin: Dalam Lipatan Perut Yogyakarta
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 29 Agustus 2022 00:43 WIB
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain, Head to Head dan Tebak Skor Borussia Dortmund Melawan Hoffenheim
Melalui sudut pandang tokoh imajiner Ayun, diungkapkan persoalan-persoalan sosial dan budaya, terutama yang berkaitan dengan masalah gender tentang kepemimpinan dan peranan perempuan di ranah kekuasaan.
Pembayun Senopati, misalnya, ia berhasil melanggengkan kekuasaan ayahandanya dengan mengorbankan cintanya kepada Ki Ageng Mangir.
Persoalan kedua yang ditampilkan adalah masalah budaya di Kota Yogyakarta dewasa ini. Sebagai daerah istimewa, Yogyakarta dipimpin oleh Sultan Hamengku Bawono yang secara otomatis menjadi gubernur.
Selama ini Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak mengalami persoalan yang meresahkan masyarakat tentang kepemimpinan.
Baca Juga: Jadwal Liga Jerman: Borussia Dortmund vs Hoffenheim
Namun demikian, diprediksi ketenangan itu akan terusik apabila putri Sultan Hamengku Bawono X, yang lahir dengan nama Nurmala Sari, lalu menjadi Raden Ayu Pembayun dan kemudian bergelar Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi (GKR Mangkubumi), menggantikan ayahandanya menjadi raja.
Siapa pun yang menjadi raja Yogya, otomatis akan menjadi Gubernur DIY. Ini diperkirakan akan menyulut persoalan besar sebab bertabrakan dengan budaya patriarki yang dijunjung tinggi.
Kecuali itu, bisa jadi masalahnya akan berkembang pada soal ekonomi yang sensitif.
Puisi esai dalam antologi puisi Di Balik Lipatan Waktu (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) karya Listyaning Aryanti berjudul "Bisikan dari Pantai Selatan Memanggilnya Pulang" mengangkat kisah Kehidupan masyarakat Gunungkidul sarat dengan kesederhanaan dan kedamaian.