DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Akaha Taufan Aminudin: Dalam Lipatan Perut Yogyakarta

image
Ilustrasi antologi puisi esai Prov Yogyakarta

Baca Juga: Dosen dan Karyawan American University di Washington Mogok, Menuntut Kenaikan Upah

Puisi esai dalam antologi puisi Di Balik Lipatan Waktu (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) akan terbawa merasakan kebenaran sejarah yang membawa hikmah:

Tema-tema gugatan atas kasus yang diangkat dalam buku ini sebelumnya lebih sering dibaca secara sangat berat dalam konteks konflik sosial antara mereka yang menyebut diri sebagai pembela dan mereka yang dikatakan sebagai biang kerok.

Kritik dan narasi dalam buku ini terasa sejuk dan cerdas.melalui puisi esai dalam memotret realitas sosial, kritik-kritik dapat disampaikan dengan tegas atau tetap dapat mengalir deras tetapi tidak membuat pikiran dan perasan terbakar karena dipaparkan secara puitis..

Dalam puisi esai kritik meluncur tajam tetapi tetap enak nyaman dibaca dan renyah gurih..

Baca Juga: Pejuang Chechnya Terpecah: Ada yang Dukung Rusia, yang Lainnya Dukung Ukraina

Pemilihan pola ungkap melalui Puisi esai dalam antologi puisi Di Balik Lipatan Waktu (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) , ini membuat isu yang diangkat menjadi lebih mudah dikomunikasikan kepada khalayak pembaca.

Apalagi diksi yang digunakan bersifat umum. Kalaupun ada istilah dan penamaan khusus yang bersifat lokal penulis sudah mencoba memberikan penjelasan atau rujukan lain pada bagian catatan kaki.

Hal ini membuat puisi-puisi dalam kumpulan ini lebih mudah dipahami, termasuk oleh para pembaca pemula. Karena, sastra pada dasarnya memang sepanjang waktu berada dalam pertentangan antara tradisi dan modernitas, antara satu genre dan genre yang lain.

Sesuai dengan situasi dan perkembangan budaya, teknologi, dan pengaruh dari berbagai faktor lain di luar karya itu sendiri.

Baca Juga: Ikatan Alumni FEB Manajemen Universitas Trisakti Teken Kerja Sama dengan Monroe Consulting dan Wiranesia

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Berita Terkait