DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Akaha Taufan Aminudin: Dalam Lipatan Perut Yogyakarta

image
Ilustrasi antologi puisi esai Prov Yogyakarta

Baca Juga: Liverpool Pesta Gol Lawan Bournemouth, Roberto Firmino Bersinar di Anfield

Pada suatu hari, terjadi peristiwa yang mengubah segalanya. Saat itu ia masih muda dan sering harus meninggalkan keluarganya karena tugas. Ketika ia sedang dinas itulah, istrinya diperkosa dan dibunuh.

Akibatnya, ia tertekan, stres, dan gila. Puisi esai ini merupakan hasil penelusuran tentang asal-usul siapa Sanimin, prinsip-prinsip hidupnya, penyebab ia gila, dan kesetiaannya terhadap cintanya.

Kisah ini terjadi di zaman kekuasaan represif Orde Baru dan agaknya ia kini telah meninggal dunia.

Keunikan yang dapat kita temukan dalam buku puisi esai ini adalah cover puisi yang sangat menarik dengan warna biru tua dan tulisan judul kuning dan gambar wayang tokoh semar yang memancarkan ketenangan, kedamaian, dan kesejukan sesuai dengan judul buku puisi esai ini yaitu “Di Balik Lipatan Waktu ” yang akan membuat orang tertarik untuk membaca buku ini.

Baca Juga: Pakistan Resmikan Fregat Multiperan Buatan China untuk Seimbangkan Kekuatan Maritim di Samudera Hindia

Keunggulan buku puisi esai ini adalah, diksi dalam puisi tersebut begitu menyentuh, gaya bahasa yang di pakai pun sangat indah.

Dalam dunia perpuisian, tak hanya relasi manusia dengan Sang Pencipta dan relasi antar manusia yang menjadi objek proses kreatif penyair.

Menuliskan puisi-puisinya yang merepresentasikan cerminan dari kegelisahan penyair dengan penguasa negeri ini, birokrasi, hukum dengan semena-mena dan ketidak adilan aturan sepihak dan atau penyair dengan manusia dengan cara penulisan baru puisi esai, puisi panjang bercatatan kaki, yang ditulis menggunakan bahasa yang sangat mendalam.

Sehingga, siapa pun yang membaca puisi-puisi tersebut akan merasakan perjuangan setiap tokoh yang dikisahkan dalam puisi tersebut.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Berita Terkait