DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Kilas Balik Jejak Langkah Satupena Jawa Timur Beserta Koordinatornya Akaha Taufan Aminudin

image
Akaha Taufan Aminudin, Koordinator Satupena Jawa Timur (Foto: Satupena Jatim)

Antologi Puisi ‘Refleksi Setengah Abad Indonesia’ (Taman Budaya Surakarta Solo), buku puisi ‘Dari Negeri Poci 3’ (Penerbit Tiara Jakarta,), Buku Puisi ‘Luka di Atas Luka’ (diterbitkan Pustaka Pelajar Jogjakarta dan Aveross,).

Bahkan yang tak kalah fenomenal, karyanya diabadikan dalam sebuah buku puisi dan diterbitkan oleh amazon.com yang merupakan sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Seattle, Washington  Amerika Serikat.

Puisinya dicetak dalam dua bahasa Inggris Indonesia yaitu: Along Rocky Path, Tokyo (Sepanjang Jalan Batu Tokyo), Pay For Pain The Flag (Membayar Derita Mengibarkan Bendera), The City Faces (Wajah-wajah Kota), A Cup Of Tea In Tokyo (Secangkir The Di Tokyo), Move In Sakura (Aku Bergerak Di Sakura), Wounds on Wounds ( Luka Di Atas Luka)

Baca Juga: Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Transisi dari Energi Fosil Menghadapi Tantangan Infrastruktur dan Investasi

Buku lainnya, “Jangan Biarkan Tanahku Hilang” (Penerbit Kayu Tangan Malang), ”Akulah Musi” Antologi Puisi Pertemuan Penyair Nusantara.V-Palembang (Penerbit Dewan Kesenian Sumatera Selatan), Seri Dokumentasi Sastra Antologi Puisi Pendhapa 14 Requiem bagi Rocker  (diterbitkan Taman Budaya Jawa Tengah bekerjasama dengan Forum Sastra Surakarta), Merindu Rasul dalam Sajak (Penerbit Seruni).

Biografi Akaha Taufan Aminudin juga tercantum dalam Buku Pintar Sastra Indonesia yang dieditori oleh Pamusuk Eneste dan diterbitkan Kompas, Jakarta (Mei 2001).

Biografi Akaha juga ada dituliskan dalam Leksikon Susastra Indonesia yang dieditori oleh Korrie Layun Rampan dan diterbitkan Balai Pustaka, Jakarta (2000).

Baca Juga: Diskusi Satupena, Eko Sulistyo: Pemilu Global 2024 Bisa Pengaruhi Transisi Energi Fosil di Banyak Negara

Akaha Taufan Aminudin pernah membacakan karya puisinya di beberapa kota, antara lain Lamongan, Blitar, Ngawi, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Surakarta, dan Jakarta.

“Saya juga mampir ke rumah Iwan Fals berbincang masalah kritik sosial, dan menemui A.Riyanto seorang pencipta lagu yang terkenal dan ramah, saya diterima dengan baik. Srimulat juga menerima saya dengan baik, di antaranya Tarsan, Timbul, Nurbuat, Rohana dan diundang khusus menikmati rujak cingur Oleh mendiang Asmuni,” kenang Akaha mengenai perjalanan panjangnya.

Pada Program Persahabatan Abad XXI Indonesia Jepang, Asean Component di Jepang selama satu bulan diundang membacakan karya puisinya, antara lain di kota Tokyo, Shizuoka, dan Hiroshima. 200 judul puisinya juga pernah dibedah dan dibahas di Vemy University, Perancis.

Baca Juga: Perkumpulan Penulis Satupena Akan Diskusikan Malari 1974 dan Arah Demokrasi Indonesia Saat Ini

Sederet penghargaan pun juga diraihnya, antara lain menjadi pemenang dalam lomba cipta puisi tingkat nasional yang diadakan HS Wanra Sidoarjo dengan judul puisi “Janji Abadi”, dan “Jiwa Bangsa Indonesia”.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
Sumber: Satupena Jawa Timur

Berita Terkait