Satrio Arismunandar: Buku Direktori Penulis Bisa Mendukung Kolaborasi dan Hasilkan Karya Literasi Bersama
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 05 Januari 2024 09:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Keberadaan buku Direktori Penulis Indonesia dapat mendukung upaya kolaborasi dan kerja sama antarpenulis, untuk menghasilkan dan mengembangkan karya literasi bersama. Hal itu dinyatakan oleh Dr. Satrio Arismunandar.
Satrio Arismunandar adalah Sekjen SATUPENA dan pembicara dalam diskusi yang membahas buku Direktori Penulis Indonesia 2023, yang diterbitkan SATUPENA. Diskusi itu berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 4 Januari 2024.
Diskusi yang menghadirkan Satrio Arismunandar itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA. Webinar itu dipandu oleh Anick HT dan Amelia Fitriani.
Satrio yang ditugasi menyusun buku Direktori Penulis Indonesia 2023 menyatakan, gagasan penyusunan buku itu berawal dari Ketua Umum Denny JA, tahun lalu.
Basis awal data penulis dalam buku itu diambil dari data keanggotaan SATUPENA, yang pada waktu itu sudah terdaftar 500 penulis. “Namun setelah saya cek, ternyata data penulis anggota SATUPENA itu masih belum lengkap,” kata Satrio.
Data itu lalu dikembangkan ke penulis-penulis yang tidak tergabung dalam SATUPENA. Satrio mengaku, ia mengirim permintaan data penulis, dengan format tertentu, ke komunitas penulis di berbagai media sosial.
“Sayangnya, respons mereka tidak begitu menggembirakan. Sangat sedikit penulis yang mengirimkan data diri dan karyanya, meski jelas dikatakan ini untuk tujuan penyusunan buku direktori,” ujar Satrio.
Maka, lanjut Satrio, pihak penyusun lalu juga melakukan “gerilya pencarian data.” Yaitu, dengan mengeksplorasi berbagai situs internet dan media online, di mana terdapat data terbuka tentang penulis dan karyanya.
Dalam tanya jawab dengan peserta webinar, metode pengumpulan data ini mendapat kritik. Wartawan senior Jonminofri menyebut, penyusun direktori seharusnya minta izin pada penulis yang dikutip data pribadinya dari situs atau media online.
Penulis Ahmad Gaus mengeritik keras. Katanya, ada sejumlah nama penulis terkemuka yang tidak tertera dalam direktori tersebut. Menurutnya, ini sangat mengganggu.