Fadli Zon: Anies Baswedan Salah Baca Data dan Ngawur tentang Anggaran Pertahanan di Debat Capres
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 13 Januari 2024 14:10 WIB
“Terkait modernisasi alutsista sendiri, sejak tahun 2019 hingga sekarang, sebagian besar pembelian alutsista oleh Kemenhan sebenarnya merupakan alutsista baru,” lanjutnya.
Seperti, pembelian pesawat tempur Rafale, frigate Merah Putih, rantis Maung, hingga radar GM400A.
“Semuanya adalah pembelian alutsista dalam kondisi baru. Selain itu Kemenhan fokus untuk merevitalisasi industri pertahanan domestik,” tutur Fadli.
Dalam debat capres, Anies juga mengkritik tidak dilibatkannya ASEAN dalam merespon gangguan RRC di Laut China Selatan.
“Ini menunjukkan kalau dia tidak memahami organisasi ASEAN, dan sekadar berusaha melontarkan kata-kata keren saja,” ucap Fadli.
“Saya 5 kali jadi Ketua Delegasi RI dalam Sidang Umum AIPA, organisasi parlemennya ASEAN, di mana Indonesia pernah mendorong terbitnya beberapa kali resolusi kemanusiaan atas krisis Rohingya yang terjadi di Provinsi Rakhine, Myanmar,” sambung Fadli.
Untuk sekadar membuat pernyataan dan mendesak Myanmar saja ASEAN tak bisa, apalagi melakukan intervensi kemanusiaan. “ASEAN dibelenggu oleh sistem konsensus dan prinsip non-interference yang ada di dalam statutanya,” jelasnya.
“Jadi, lontaran Anies mengenai pelibatan ASEAN itu menurut saya seperti lontaran anak sekolah menengah. Kelihatan keren, tapi tak punya basis pemahaman atas persoalan yang kuat,” tegas Fadli. ***