DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Denny JA Luncurkan 4 Buku Lukisan Artificial Intelligence

image
Buku lukisan dengan artificial intelligence karya Denny JA diluncurkan. (OrbitIndonesia/kiriman)

Ciri khas ini terinspirasi oleh minatnya kepada seni Baroque dan Renaissance. Dalam era itu, proporsi yang berlebihan sering digunakan untuk menonjolkan keindahan dan kekuatan visual.

Proses kreatif Botero melibatkan eksperimen dengan proporsi dan bentuk untuk mencapai estetika yang khas dan menggemaskan.

Kedua seniman ini menemukan ciri khas mereka melalui eksplorasi visual, pengamatan mendalam, dan keinginan kuat untuk menyampaikan pesan atau emosi tertentu melalui karya seni mereka.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo-Gibran 43,3 Persen, Anies-Muhaimin 25,3 Persen, Ganjar-Mahfud 22,9 Persen

Salah satu contoh terkenal dari Margaret Keane dengan ciri khas adalah lukisan berjudul "The Big Eyes."

Karya ini menampilkan seorang anak perempuan dengan mata yang sangat besar, memberikan sentuhan dramatis pada ekspresinya dan memperkuat identitas visual yang menjadi ciri.

Salah satu karya terkenal Fernando Botero adalah lukisan "Mona Lisa, Age 12." Dalam lukisan ini, Botero memberikan interpretasi uniknya terhadap Mona Lisa dengan mengeksagerasi proporsi wajah dan tubuh, menciptakan estetika bulat dan penuh yang menjadi ciri khasnya.

Baca Juga: Ekspresi Data Denny JA: Mayoritas Publik tidak Setuju dengan Prinsip Presiden sebagai Petugas Partai

“Maka, saya pun merumuskan ciri khas lukisan,” ujar Denny.

Di era ini, kita perlu mendengar lebih banyak. Kita perlu lebih membuka telinga. Sikap ini disimbolkan dengan “Kita perlu telinga yang lebih besar.”

Dengan demikian, 62 lukisan saya dalam buku ini, dipenuhi oleh figur dengan telinga atau kuping yang  jauh lebih besar. ***

Baca Juga: Inilah Kesaksian Elza Peldi Taher tentang Perjalanan Sukses Denny JA yang Berulang Tahun ke-61, 4 Januari 2024

Halaman:
1
2

Berita Terkait