Wagub Sumatra Barat Minta Satupena Urus Hak Kekayaan Intelektual IMLF
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 04 Januari 2024 06:31 WIB
Bahkan, Kabupaten Mentawai yang sudah mendunia pariwisata, tapi literasinya masih terbatas, bisa pula jadi pusat kegiatan IMLF.
"Mungkin melihat dampak IMLF yang luar bisa untuk tumbuh kembangnya literasi di berbagai bidang dan ekonomi kreatif, dan pariwisata, bisa saja kabupaten/kota di Sumbar menawarkan diri dan siap mendukung,” jelas Audi.
Audi berharap, kesenian Kabupaten Kepulauan Mentawai, daerah terluar Indonesia di kawasan barat, bisa diperkenalkan pada IMLF ke-2.
Ketua Panitia IMLF Sastri Bakry mengakui, peserta dari luar negeri dan daerah lain di Indonesia juga mendesak Ketua DPD Satupena Sumatra Barat itu menggelar IMLF tiap tahun.
“Jika tahun 2023 IMLF diikuti peserta dari 12 negara, maka IMLF 2024 per Desember 2023 sudah 15 negara menyatakan ikut. “Menjelang hari pelaksanaan IMLF 2024 tanggal 8-12 Mei 2024 mendatang, kemungkinan masih ada negara yang mau ikut,” jelas Sastri.
Untuk IMLF ke-2 tahun 2024 ini, lanjut Sastri, tema kegiatan adalah “Cultural Literacy for Peace and Prosperity”, dengan tujuan meningkatkan budaya literasi dan literasi budaya. Saling berbagi pengalaman tentang dunia literasi di bidang sastra, pendidikan, seni, budaya dan ekonomi kreatif, dan dunia internasional.
Membantu menumbuhkembangkan interaksi dalam budi pekerti dan peradaban untuk kedamaian dan kesejahteraan. Kemudian, mempromosikan dan mengenalkan lingkungan Minangkabau dengan obyek wisatanya.
“Sasaran kegiatan IMLF 2024 adalah penulis seluruh Indonesia, seniman, sastrawan, budayawan, dan wartawan, serta intelektual dari mancanegara dan juga dari Indonesia. Pegiat literasi, rumah baca, Taman Bacaan Masyarakat yang tumbuh di tengah masyarakat, Penerbit buku dan Pustakawan dari Ikatan Pustakawan Indonesia. Dosen dan peneliti, serta mahasiswa dan siswa juga dilibatkan,” jelas Sastri.
Sastri juga sukses menggelar Wara Wiri Feskraf di Taman Mini Indonesia Indah, Desember 2023.***