DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sinopsis film The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes: Kisah Epik Masa Muda Coriolanus Snow

image
Simak sinopsis The Hunger Games 2023 The Ballad of Songbirds and Snakes sebelum menonton di Bioskop.

ORBITINDONESIA.COM- Sebagai prekuel dari keempat film sebelumnya, sinopsis film The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes ini disutradarai oleh Francis Lawrence yang sedang tayang di Bioskop Indonesia.

Sbeblum menonton film aksi ini simak sinopsis film The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes yang menggambarkan masa muda Coriolanus Snow atau Coryo, diperankan oleh Tom Blyth, ketika ia belajar di Academy, perguruan tinggi prestisius di Capitol, pusat negara Panem.

Dalam sinopsis film The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes dengan durasi yang mencapai 157 menit, penonton dibawa ke awal cerita di mana Coriolanus Snow menjadi satu-satunya harapan keluarga Snow setelah ayahnya, Jenderal Crassus Snow, tewas dalam perang saudara yang hampir menghancurkan Panem.

Baca Juga: Spoiler Drakor Castaway Diva Episode 8, Identitas Jang Ki Ho Terbongkar, Akankah Ayahnya yang Jahat Menemukannya?

Bersama sepupunya, Tigris (Hunter Schafer), dan nenek mereka, Grandma'am (Fionnula Flanagan), mereka hidup dalam keterbatasan ekonomi.

Cerita berfokus pada perjalanan Coriolanus Snow  sebagai mentor bagi tribut dari berbagai distrik, terutama Lucy Gray Baird (Rachel Zegler) dari Distrik 12.

Dalam upaya untuk mengembalikan kejayaan keluarga, Coryo berkomitmen untuk memastikan kemenangan Baird dalam Hunger Games ke-10, meskipun harus menghadapi konflik internal dan perlawanan dari teman satu akademi, Sejanus Plinth (Josh Andrés Rivera).

Baca Juga: Israel Hanya Izinkan Setengah Bantuan Bahan Bakar Masuk ke Gaza

Film ini memperkenalkan karakter-karakter penting dalam membentuk kepribadian Coriolanus, seperti Head Gamemaker Dr. Volumnia Gaul (Viola Davis) yang kejam dan penggagas intelektual Hunger Games Casca Highbottom (Peter Dinklage) yang membenci Coriolanus.

Dengan visual yang menarik, film berhasil menciptakan kontrast antara kebrutalan arena Hunger Games dan kehijauan Distrik 12, tempat Coryo dan teman-temannya menghabiskan waktu senggang.

Halaman:
1
2

Berita Terkait