Erdogan Membentuk Aliansi dengan Hizbullah Turki, Membebaskan Tahanannya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 24 Agustus 2022 15:39 WIB
Kelompok tersebut mendirikan partai politik Hüda-Par pada Desember 2012 dengan dukungan dari pemerintah Erdogan, yang memberi lampu hijau masuknya partai tersebut ke dalam politik.
Upaya lobi Hizbullah untuk mengamankan anggotanya dari penjara membuahkan hasil.
Ini terjadi setelah penyelidikan korupsi, yang mengguncang partai yang berkuasa pada Desember 2013 dan memberatkan perdana menteri saat itu Erdo?an dan lingkaran dalamnya.
Baca Juga: Tahun tahun Donald Trump di Gedung Putih yang Penuh Gejolak Memuncak di Penggeledahan Klubnya
Kelompok tersebut melakukan tawar-menawar dengan Erdogan, dengan imbalan dukungan politik sebelum pemilihan lokal Maret 2013. Beberapa anggota Hizbullah dibebaskan setelah pemilihan.
Aliansi menjadi lebih penting bagi Erdogan ketika AKP kehilangan mayoritasnya di Parlemen Turki dalam pemilihan Juni 2015, untuk pertama kalinya dalam 13 tahun kekuasaannya.
Untuk membantu partai Erdogan, Hizbullah tidak mengajukan calon independen dalam pemilu dan malah mendukung calon AKP di wilayah Kurdi.
Lebih banyak militan Hizbullah yang dipenjara dibebaskan dari penjara, sementara beberapa anggota Hizbullah diberi jabatan penting di lembaga pemerintah.
Baca Juga: Hasil Liga 1: Marselino Ferdinan Bawa Persebaya Surabaya Menang Dramatis Melawan PSIS Semarang
Terutama untuk mengisi kekosongan birokrasi, setelah pembersihan besar-besaran anggota gerakan Gulen, seorang kritikus pemerintah.