Satrio Arismunandar: Sekolah Muhammadiyah di Daerah 3T Bisa Jadi Model Dialog Antar-Umat Beragama
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 10 November 2023 16:15 WIB
Ada juga siswa Katolik, yang sesudah lulus dari sekolah Muhammadiyah, lalu diangkat menjadi pemuka agama Katolik di wilayahnya. Mereka tetap menjalin hubungan baik dengan para guru dan pengajarnya di Muhammadiyah.
Satrio menyatakan, dialog antaragama --seperti dicontohkan di sekolah Muhammadiyah-- melibatkan komunikasi yang terbuka dan saling menghormati antara individu atau kelompok yang berbeda tradisi agama.
“Tujuannya adalah untuk menumbuhkan pemahaman, meningkatkan toleransi, dan membangun jembatan antar umat beragama,” tambahnya.
Baca Juga: Dr Abdul Aziz: Robohnya Mahkamah Konstitusi Kami
Ada beberapa aspek penting dari dialog antaragama. Pertama, dialog antaragama dimulai dengan upaya tulus untuk memahami dan menghormati keyakinan, praktik, dan nilai-nilai orang lain. Ini melibatkan mendengarkan secara aktif dan kemauan untuk belajar satu sama lain.
Kedua, mengidentifikasi kesamaan dan nilai-nilai bersama merupakan aspek penting dalam dialog. Hal ini membantu membangun hubungan dan menekankan rasa kemanusiaan bersama, yang melampaui perbedaan agama.***