Empat Jenis Narsistik, Apakah Anda Termasuk di Dalamnya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 18 Oktober 2023 07:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Apakah Narsistik itu? Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi di mana seseorang merasa dirinya lebih baik dari orang lain, sehingga selalu ingin dikagumi dan menjadi pusat perhatian.
Terkadang, kecenderungan tersebut dapat menyebabkan orang dengan gangguan Narsistik ini memiliki sifat egois dan kurang berempati terhadap perasaan orang lain di sekitarnya
Orang Narsistik merasa pantas dikagumi secara berlebihan. Mementingkan kepentingan diri sendiri. Merasa lebih unggul dari orang lain (superior complex).
Mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian orang lain, misalnya berpura-pura sakit. Juga, menganggap orang lain lebih rendah dan mengharapkan diperlakukan secara khusus oleh orang lain.
Orang narsistik memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi. Bersikap arogan dan angkuh. Menginginkan kesempurnaan dalam segala hal.
Mereka merasa iri dan terancam atas kehadiran atau pencapaian orang lain. Tidak dapat memahami perasaan atau emosi orang lain.
Mereka sering berkhayal tentang kesuksesan, kekuasaan, penampilan yang rupawan, dan pasangan yang sempurna.
Baca Juga: DR Muljadi Opu A Tadampali: Melawan Kuasa Rakyat Akan Mati Hina
Narsistik adalah jenis gangguan kepribadian yang bisa terjadi pada siapa saja, namun lebih rentan dialami oleh pria daripada wanita. Kondisi ini sering kali juga dimulai saat usia remaja atau dewasa muda, kemudian dapat berlanjut hingga masa dewasa akhir.
Gangguan kepribadian narsistik terbagi menjadi beberapa jenis, berikut masing-masing penjelasannya.
(1) Narsistik Tampak (grandiose narcissism) menunjukkan sikap arogan, kompetitif, percaya diri berlebihan, tidak mempunyai empati, dan senang mengintimidasi orang lain untuk kepentingan pribadinya. Pengidap narsistik juga sering kali menceritakan kemampuannya secara berlebihan dan merendahkan orang lain.
(2) Narsistik Terselubung (covert narcissism) memiliki sikap yang berkebalikan dengan narsistik tampak. Orang dengan narsistik terselubung meyakini bahwa ia lebih unggul dari orang lain, namun tidak menunjukkannya secara terbuka dan hanya disimpan dalam hati.
Meski begitu, pengidap jenis narsistik ini cenderung mementingkan diri sendiri, tidak memiliki empati, dan menginginkan perhatian lebih dari orang lain.
Tak jarang pengidap juga memosisikan diri sebagai korban ketika menganggap dunia telah gagal dalam mengenali potensinya, sehingga rentan mengalami depresi.
(3) Narsistik Antisosial (antagonistic narcissism) adalah jenis narsistik yang tanda-tandanya hampir sama dengan narsistik tampak. Hanya saja, pengidap jenis narsistik ini cenderung mengambil keuntungan dari orang lain tanpa rasa bersalah setelahnya.
Pengidap narsistik antisosial cenderung mendendam dan sulit memaafkan orang lain. Selain itu, mereka juga sering memulai perdebatan dengan orang lain dan selalu merasa tersaingi atau selalu ingin menang dalam berkompetisi.
Baca Juga: Erick Thohir Unggah Foto Bareng Prabowo, Netizen: Adem
(4) Narsistik Prososial. Orang dengan narsistik prososial selalu melakukan perbuatan baik namun tujuannya tak jauh dari mendapatkan perhatian dan pengakuan sebanyak mungkin dari orang lain.
Pengidap narsistik parasosial mengharapkan pujian atau validasi agar bisa merasa puas dan bangga pada diri sendiri.***