MICROCHIP WAR: Taktik Amerika Serikat untuk Menghancurkan China
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 10 Oktober 2023 09:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Apa saja taktik Amerika Serikat untuk menghancurkan China Sebenarnya Amerika Serikat dan China sudah perang.
Perang yang tidak bisa dilihat oleh mata. Perang apa yang dilakukan Amerika Serikat itu? Perang yang bisa disebut Microchip War atau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah Perang Microchip.
Amerika Serikat juga pernah perang melawan Uni Soviet yang tidak bisa dilihat oleh mata, Cold War. Di perang dingin, Amerika waktu itu berusaha untuk meruntuhkan ideologi komunisme dan persaingan dalam pengembangan nuklir.
Baca Juga: Kaspersky Serukan Kewaspadaan: Deepfake Ancam Pemilu 2024, Simak Tips Penting Berikut Ini
Apa itu Microchip?
Microchip, juga dikenal sebagai IC (Integrated Circuit) atau semikonduktor, adalah sebuah komponen elektronik terkecil yang terdiri dari serangkaian sirkuit terpadu yang dirancang untuk melakukan fungsi tertentu.
Microchip berisi rangkaian terpadu dari transistor, resistor, kapasitor, dan komponen elektronik lainnya yang diatur dalam skala mikroskopis pada permukaan silikon atau bahan semikonduktor lainnya.
Mikrochip ini digunakan untuk barang-barang elektronik seperti ponsel, komputer, smart watch, TV, mouse, dan bahkan peralatan yang tidak Anda perkirakan, seperti kulkas, AC, penggiling kopi, mesin cuci, oven, vacuum cleaner, dan lain-lain.
Baca Juga: Bekas Kader PDIP Cinta Mega yang Bermain Gim Diduga Judi Slot di Gedung DPRD Masuk Caleg PAN DKI
Bayangkan seberapa penting Microchip dalam kehidupan kita sehari-hari. Dunia tanpa Microchip tidak akan tercipta benda-benda canggih di sekitar kita.
Nah, costumer Microchip terbesar Amerika dan Taiwan adalah China. Jadi, China ini hobi banget membeli Microchip dari negara musuhnya untuk kepentingan negaranya.
Kenapa China tidak membikin sendiri? Ya jelas, SDM China belum mampu untuk mengembangkan Microchip ini. Terus, Microchip yang China beli buat apa?
Karena ini, China jadi bisa mengembang senjata Hypersonic mereka.
Baca Juga: Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara Ditahan, Terseret dalam Skandal Korupsi Dana SPI
Amerika Serikat sangat khawatir dan kebingungan. Amerika Serikat akhirnya tidak menjual Microchipnya ke China, supaya China tidak bisa mengembangkan senjata hypersonic dan alat militer lainnya
Itulah salah satu alasan negara Taiwan sangat dilindungi oleh Amerika.
Ternyata memang China bisa membuat Microchip secara mandiri. Microchip sederhana seperti untuk komputer, ponsel, dan alat digital lainnya.
Tapi China tidak atau belum mampu membuat "high-end Microchip technology" untuk kepentingan teknologi militer China yang lebih lanjut. ***