Heri Herdiawanto: Kemiskinan di Jawa Tengah dan Peluang Ganjar di Pilpres 2024 Dalam Pendekatan Sosiokultural
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 17 September 2023 07:15 WIB
Sistem politik demokrasi sesuai UUD 1945 menegaskan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat. Maka pemahaman komprehensif tentang rakyat Indonesia tercinta menjadi penting dan strategis.
Oleh karena itu, dalam merespon peluang Ganjar Pranowo sebagai capres dalam pemilu 2024, pendekatan sosiokultural layak ditawarkan dan dikaji, sebagai salah satu sudut pandang dalam memaknai Kemiskinan Struktural, Kultural, Relatif dan Absolut di Provinsi Jawa Tengah.
Walaupun kita tahu, kemiskinan muncul tidak hanya disebabkan oleh satu factor, namun beragam faktor. Satu di antaranya adalah faktor kepemimpinan yang melahirkan regulasi pembangunan.
Sosiokultural merupakan istilah yang terkait dengan faktor sosial dan budaya, yang berarti tradisi umum, kebiasaan, pola, dan kepercayaan, yang ada dalam suatu kelompok populasi.
Istilah ini sebagian besar digunakan dalam konteks sosiologis dan pemasaran, serta mengacu pada pendorong paling luar biasa dibalik cara orang membuat keputusan dalam masyarakat.
Pendekatan sosiokultural merupakan model pendekatan yang menekankan pada nilai-nilai sosial dan budaya yang melekat dan berkembang di suatu masyarakat, seperti sistem tatanan sosial, maupun sistem religi.
Baca Juga: Maudy Ayunda Tuai Kritikan Karena Ingin Hapus Soal Pilihan Ganda Jika Jadi Menteri Pendidikan
Sehingga melalui pendekatan tersebut bisa didapatkan kesamaan dalam pola pikir, persepsi, keyakinan-keyakinan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku dan bagaimana individu tersebut menjalani kehidupan dalam suatu masyarakat.
Sebab aspek budaya memiliki hubungan yang erat dengan pemenuhan kebutuhan dan pengaruhnya terhadap pembentukan pranata-pranata sosial, sebagai sarana untuk mengukuhkan berbagai tradisi atau kebiasaan yang berlaku dalam struktur masyarakat setempat.