DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ahsan Jamet Hamidi: Terima kasih Bung Denny JA Terkait Survei tentang Muhammadiyah

image
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Baca Juga: Ganjar Pranowo di Mata PPP: Dia Mudah Berinteraksi dengan Semua Lapisan Masyarakat

Berkaca Diri

Ada pandangan yang menilai bahwa proses pembandingan antara Muhammadiyah dan NU itu tidak apple to apple.

Contoh pembandingan yang tepat itu misalnya jika ada survei yang menilai, manakah dari kedua lembaga survei: LSI (lingkaran Survei Indonesia) dan LSI (Lembaga Surevy Indonesia) yang hasil survei-surveinya lebih valid dalam hajatan Pilkada ataupun Pemilu?

NU dan Muhammadiyah, sama-sama ormas Islam yang dipersepsi besar di Indonesia. Meski secara jujur juga, belum pernah ada yang benar-benar menghitung lalu membandingkannya. Jika hitungan itu didasarkan pada jumlah pemilik Kartu Anggota, apakah bisa relevan? Tapi apa urgensinya ya?

Hemat saya, temuan hasil survei Denny JA itu hanya menyampaikan ”jumlah” orang yang merasa berafiliasi dengan Muhammadiyah dan NU. Tidak pada angka.

Baca Juga: Inilah Manfaat Luar Biasa Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur Bagi Tubuh, Kamu Wajib Coba!

Dari sisi politik, besar-kecilnya jumlah pengikut Ormas itu mungkin penting, jika bisa dikaitkan dengan jumlah dukungan terhadap para kontestan dalam Pemilu. Terutama dukungan terhadap calon Presiden.

Mungkin, angka itu menjadi lebih bernilai, ketika ia bisa dikapitalisasi untuk menaikkan posisi tawar seseorang. Misalnya, seseorang bisa saja mengatakan: ”kalau anda mendukung saya menjadi pasangan, maka di belakang saya ada banyak suara lho”.

Karakter Pemilih

Halaman:

Berita Terkait