DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ahsan Jamet Hamidi: Terima kasih Bung Denny JA Terkait Survei tentang Muhammadiyah

image
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Baca Juga: Mengenal Keraton Kasepuhan Cirebon, Salah Satu Pusat Kebudayaan dan Keagamaan Tertua di Indonesia

“Siapa sih yang menjadi respondens? Itu akan berpengaruh terhadap hasil”. Demikian komentar seorang teman. Pun ada yang menerima dengan sikap biasa saja. Bahkan ada yang memandangnya sebagai pil pahit, tapi menyembuhkan.

Sebagai Ketua Ranting Muhammadiyah, saya tidak akan mendebat, apalagi mempertanyakan metodologi yang digunakan, karena tidak mampu. Saya menerima hasil riset itu dengan lapang dada, dan menempatkan pandangan Denny JA pada ruang kebebasan berekspresi.

Ruang itu harus selalu ada dalam Negara Demokrasi. Melalui prinsip itu pula, orang lain bisa mengekspresikan pandangan serupa secara bebas, termasuk yang kontra.

Membaca hasil survei, tidak ada hukum salah-benar. Tapi, pembaca boleh bersikap setuju atau tidak setuju. Menerima atau menolak. Jika tidak setuju, maka ia harus memiliki argumen kuat untuk mendukung pendapatnya.

Baca Juga: Ekspresi Data Denny JA: Hanya 15,5 Persen Populasi Indonesia yang Perhatikan Isu Lingkungan Hidup

Saya tidak akan menakar kebenaran hasil survei, jika hanya mendasarkan pada pandangan personal saya terhadap pribadi pembuatnya. Dalam hal ini Denny JA. Apalagi jika hasil surveinya selama ini bertolak belakang dengan pilihan politik saya.

Lebih parahnya lagi, jika saya mendasarkan pandangan atas dasar kabar yang bersumber dari “katanya”.  Dari perkataan orang lain yang tersebar dari mulut ke telinga. Itu pasti tidak valid.

Saya berusaha meletakkan proses perdebatan, baik pandangan yang pro ataupun kontra, pada ruang diskusi yang berasaskan pada prinsip kebebasan berpendapat. Saya menyimak, membaca dan mendengar semua pandangan. 

Dari proses itu, saya bisa memiliki kesimpulan sendiri. Terlepas apakah kesimpulan itu benar atau salah menurut orang lain. Saya merdeka untuk menilai, manakah pendapat yang memiliki argumen dan didukung oleh data valid.

Halaman:

Berita Terkait