DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Tiga Tahun Tidak Impor Beras, Ketahanan Pangan Indonesia Terjaga

image
Sukses Swasembada Beras, Indonesia Raih Penghargaan dari IRRI. (Dok/BPMI Setpres)

Secara keseluruhan enam CDC tersebut memiliki kapasitas 108.000 ton/tahun.

Keberadaan infrastruktur pengering ini menurutnya sangat penting, agar jagung bisa disimpan untuk jangka waktu yang lama, terhindar dari jamur akibat kandungan air.

Dan, nantinya dapat dilepas ke pasar ketika ada potensi harga jagung yang melambung. Tentunya, dapat pula diekspor.

Baca Juga: Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pacu Pertumbuhan UMKM Papua

Selain CDC, ada sejumlah infrastruktur pengolahan lain yang dibangun oleh BULOG, seperti rice milling center (RMC), gudang distribusi ke wilayah yang rentan kerawanan pangan serta gudang tata kelola kedelai.

BULOG, jelasnya, menjalin kerja sama jangka panjang dengan para petani di sekitar sentra infrastruktur pengolahan pangan untuk mengamankan suplai produk pertanian dalam jumlah yang besar.

“Ini kerja sama yang saling menguntungkan. Petani akan mendapatkan harga yang layak, BULOG juga mendapatkan suplai bahan baku,” tuturnya.

“Setelah itu kita proses dan teruskan ke gudang distribusi untuk stabilisasi harga pangan. Kami juga sudah memasarkan produk pertanian secara digital melalui marketplace,” terangnya.

Baca Juga: Kemenag Buka Pendaftaran Uji Kompetensi Calon Mahasiswa Baru Al Azhar, Simak Link Pendaftaran dan Ketentuannya

Khusus untuk komoditas jagung, sebagian besar digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak sehingga jaringan distribusi produk ini pun disalurkan oleh BULOG kepada para peternak dengan harga yang kompetitif.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait